Harga Tembaga Turun Investor Memperhatikan Resiko Persediaan ke Depan

179

(Vibiznews – Commodity) – Harga tembaga turun pada hari Selasa karena investor memperhatikan risiko persediaan ke depan, Cina merencanakan mengurangi output dan Kenaikan premium Codelco. 

Harga tembaga kontrak teraktif di The Shanghai Futures Exchange turun 0.15% menjadi 88,700 yuan ($12,535.33) per MT. Harga tembaga sempat naik ke tertinggi 89,920 yuan pada awal pasar. 

Harga tembaga kontrak 3 bulan di the London Metal Exchange turun 0.77% menjadi $11,165 per ton. 

Pasar masih fokus akan risiko pasokan, investor melihat pengaruh dari rencana dari smelter-smelter di Cina untuk menurunkan produksinya 10% pada tahun depan. 

Rencana memangkas  produksi smelter memperkuat bahwa pasokan tembaga olahan akan menipis. 

Fokus juga terhadap premium dari Codelco, yang mengalami lonjakan   penawaran untuk pasokan tahun depan . 

Penawaran baru tersebut dipandang dirancang untuk pembeli  yang dapat memanfaatkan keuntungan dari selisih harga Comex – LME dengan pengiriman ke gudang-gudang di AS, menambah kekhawatiran pasokan tembaga semakin ketat di tempat lain 

Dolar AS melemah karena harapan bahwa penurunan suku bunga oleh the Feds pada bulan Desember semakin tinggi. 

Melemahnya dolar menyebabkan komoditas AS lebih murah apabila dibeli dengan mata uang lain selain dolar AS 

https://vibiznews.com/index.php/2025/12/02/rekomendasi-forex-dolar-as-2-desember-2025-terbebani-prospek-pemangkasan-suku-bunga-fed-cermati-pernyataan-pejabat-fed/ 

Harga Logam lain di SHFE 

Harga Aluminium naik 0.07% 

Harga zinc naik 0.91%  

Harga timbal  naik 0.29% 

 Harga timah turun 0.85%  

Harga nikel  Naik 0.12% 

Harga Logam lain di LME 

Harga Aluminium turun 0.40% 

Harga zinc turun 0.39%  

Harga timbal  turun 0.30% 

 Harga timah turun 0.87%  

Harga nikel  turun 0.39% 

 Analisa teknikal untuk tembaga di LME 

Support pertama di $11,023 kemudian  turun ke $10,750 

Resistance pertama di $11,298 dan berikut ke $11,573 

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting