(Vibiznews – Economy & Bond) – Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:
Perkembangan Nilai Tukar 1 – 5 Desember 2025
Pada akhir hari Kamis, 4 Desember 2025
1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.640 per dolar AS.
2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,18%.
3. DXY[1] melemah ke level 98,99.
4. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke 4,098%.
Pada pagi hari Jumat, 5 Desember 2025
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.640 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun stabil di 6,18%.
Aliran Modal Asing (Minggu I Desember 2025)
1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 4 Desember 2025 sebesar 71,18 bps, turun dibanding dengan 28 November 2025 sebesar 72,45 bps.
2. Berdasarkan data transaksi 1 – 4 Desember 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp14,08 triliun. Terdiri dari beli neto sebesar Rp2,11 triliun di pasar saham, Rp1,06 triliun di pasar SBN. Dan Rp10,92 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
3. Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen s.d. 4 Desember 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp27,93 triliun di pasar saham. Jual neto Rp2,79 triliun di pasar SBN, dan Rp122,14 triliun di SRBI.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. Hal ini untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
Rupiah terhadap dollar AS sore ini menguat tipis 0,03% atau 5 poin dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.653. Pergerakan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang di Asia.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 16.657 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp16.649, dan terakhir sore ini WIB terpantau di posisi Rp 16.648.
Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Eropa melemah lagi setelah rebound di sesi global sebelumnya. Dollar AS tertahan dekat area 5 minggu terendahnya oleh ekspektasi investor kemungkinan penurunan suku bunga the Fed Desember ini.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, sore hari WIB ini naik ke 98,94, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 98,88.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting


