(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) penutupan Rabu sore ini (10/12), terpantau menguat 43,745 poin (0,51%) ke level 8.700,924 setelah dibuka naik ke level 8.699,647.
IHSG bergerak rebound dari koreksi kemarin ke sekitar area rekornya, sedangkan bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed bias melemah mengabaikan data inflasi China serta menanti pemangkasan bunga the Fed malam ini, serta mencermati Wall Street yang semalam berakhir mixed dan terbatas.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini melemah 0,05% atau 8 poin ke level Rp 16.680, dengan dollar AS di pasar uang Eropa turun setelah menguat 2 hari di sesi global sebelumnya, tertahan dekat seminggu tertingginya oleh data lapangan kerja AS yang membaik sementara dollar mencermati kemungkinan penurunan suku bunga the Fed pada Rabu ini.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.672, serta terpantau melayang dekat dengan 2 minggu terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 42,468 poin (0,49%) ke level 8.699,647. Sedangkan indeks LQ45 naik 5,490 poin (0,65%) ke level 853,550. Siang ini IHSG menguat 36,534 poin (0,42%) ke level 8.693,713. Sementara LQ45 terlihat naik 0,57% atau 4,800 poin ke level 852,860.
IHSG kemudian fluktuatif dan ditutup menguat 43,745 poin (0,51%) ke level 8.700,924. Sementara LQ45 terlihat naik 1,05% atau 8,900 poin ke level 856,960. Tercatat saat ini sebanyak 258 saham naik, 431 saham turun dan 113 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional sore ini terpantau mixed, di antaranya Nikkei yang melemah 0,10%, dan Hang Seng yang naik 0,42%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa melayang di sekitar area rekornya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed bias melemah mengabaikan data inflasi China.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan berupaya menghampiri atau membukukan rekor kembali, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 8.749 dan 8.800. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 8,564 dan bila tembus ke level 8,361.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group



