(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) penutupan Jumat sore ini (19/12), terpantau melemah tipis 8,644 poin (0,10%) ke level 8.609,551 setelah dibuka naik ke level 8.653,910.
IHSG bergerak terkoreksi di hari ketiga ke level 2,5 minggu terendahnya, sedangkan bursa kawasan Asia sore ini umumnya menguat dipimpin Nikkei setelah BOJ menaikkan suku bunganya ke 0.75%, yang tertinggi dalam 3 dekade, serta mencermati Wall Street yang berakhir dalam penguatan oleh melajunya CPI Amerika.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini melemah 0,18% atau 30 poin ke level Rp 16.740, dengan dollar AS di pasar uang Eropa menanjak setelah menguat 2 hari di sesi global sebelumnya, bertengger sekitar seminggu tertingginya di antara kenaikan suku bunga BOJ sebesar 25 bps.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.710, serta terpantau tertekan di hari kelima pada sebulan terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 35,715 poin (0,41%) ke level 8.653,910. Sedangkan indeks LQ45 naik 3,950 poin (0,46%) ke level 855,670. Siang ini IHSG melemah 49,526 poin (0,57%) ke level 8.568,669. Sementara LQ45 terlihat turun 0,07% atau 0,560 poin ke level 851,160.
IHSG kemudian fluktuatif di zona merah dan ditutup melemah tipis 8,644 poin (0,10%) ke level 8.609,551. Sementara LQ45 terlihat naik 0,21% atau 1,820 poin ke level 853,540. Tercatat saat ini sebanyak 197 saham naik, 473 saham turun dan 133 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional sore ini terpantau bias menguat, di antaranya Nikkei yang naik 1,03%, dan Hang Seng yang menanjak 0,75%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa dari dua zona ke koreksi di hari ketiga, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya menguat dipimpin Nikkei setelah BOJ menaikkan suku bunganya ke 0.75%, yang tertinggi dalam 3 dekade.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan berupaya rebound pendek, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 8.749 dan 8.800. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 8,562 dan bila tembus ke level 8,361.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group



