Masih berlanjutnya tren kenaikan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang global, telah menempatkan sejumlah mata uang emerging market dalam risiko yang lebih besar. Ketakutan terhadap Federal Reserve (The Fed) menjadi risiko yang sangat besar dalam jangka pendek. Data ketenagakerjaan yang solid atau indikasi kenaikan suku bunga The Fed dalam waktu dekat diprediksi dapat menekan nilai tukar mata uang Asia lebih rendah lagi.
Seperti diketahui, reli dolar AS sudah berlangsung sejak akhir musim panas lalu, sehingga mengangkat indeks dolar AS ke posisi tertinggi dalam 11 tahun. Meskipun data ekonomi AS, diantaranya data belanja konsumen dan aktivitas sektor manufaktur melemah, namun The Fed sudah diramalkan akan menaikkan suku bunga (The Fed rate) antara Juni hingga Oktober mendatang.
Stephanie Rebecca/ VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens