Harga kopi arabika berjangka melanjutkan kenaikan pada penutupan sesi perdagangan Selasa dini hari tadi (6/10). Harga komoditas ini naik dua sesi berturut-turut dan mencapai posisi paling tinggi dalam lebih dari 1,5 bulan belakangan.
Harga kopi arabika berjangka mengalami peningkatan akibat melemahnya nilai tukar dollar AS. Dollar AS malam tadi sempat mengalami penurunan yang ditandai dengan turunnya indeks dollar mencapai posisi paling rendah dalam lebih dari 1,5 bulan belakangan.
Pelemahan nilai tukar dollar tersebut membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang itu menjadi relatif lebih murah bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya permintaan terhadap komoditas tersebut meningkat.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak paling aktif bulan Desember ditutup menguat signifikan di akhir perdagangan dini hari tadi. Harga berakhir pada posisi 1,2755 dollar, meningkat sebesar 3,25 sen atau setara dengan 2,61 persen.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi untuk mengalami kenaikan lanjutan untuk jangka pendek. Meskipun demikian indikator teknikal jangka panjang masih memprediksi harga komoditas ini akan melanjutkan penurunannya.
Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level support kuat di posisi 1,2182 dollar dan 1,2500 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan lanjutan ada pada posisi 1,3252 dollar dan 1,3700 dollar.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens