Perdagangan forex hari pertama pekan kedua bulan Maret (07/03), pada sesi Asia Senin pagi dollar AS berhasil menguat melawan beberapa rival utamanya kecuali terhadap yen dan aussie setelah perdagangan akhir pekan anjlok terhadap mayoritas rivalnya pasca laporan mengecewakan data penghasilan pekerja per jam pada bulan Februari lalu.
Lihat: Ringkasan Kegiatan (Kalender) Forex Minggu Lalu
Penggerak fundamental pasar pagi ini sudah dimulai dengan rilis data ekonomi kawasan Australia, dimana rilis data lowongan pekerjaan menurut survey ANZ bulan Februari menurun drastis dari data bulan Januari. Meskipun demikian aussie dollar tetap menguat oleh penguatan harga minyak mentah yang terus naik ke atas kisaran $35 per barel.
Dari kawasan Jepang akan dirilis data leading index negeri tersebut yang mengukur kondisi ekonomi Jepang berdasarkan beberapa indikator ekonomi yang sudah dilaporkan sebelumnya dan terdiri dari 11 indikator. Selain itu pidato dari gubernur bank sentral Jepang Kuroda dalam Yomiuri International Economic Society.
Untuk pergerakan mata uang euro sore ini dirilis beberapa data yang kurang kuat pengaruhnya seperti data pesanan pabrik untuk negeri Jerman dan sentimen konsumen menurut survey Sentix. Namun dari data yang positif tersebut dapat menunjukkan pergerakan euro yang sedang konsolidasi pagi ini menguat di sesi sore.
Sedangkan dari kawasan Inggris sore nanti hanya datang dari pernyataan salah satu petinggi bank sentral Inggris di London. Dalam pidato ini pasar masih mengharapkan perubahan sinyal perbaikan mata uang tersebut.
Lihat: Kalender Forex Hari Ini
Untuk perdagangan forex malam nanti akan ada 2 pidato pejabat tinggi FOMC dalam pertemuan ‘Institute of International Bankers Annual Washington Conference’, dimana pasar masih mengharapkan sinyal kenaikan suku bunga lanjutan the Fed dari pernyataan 2 anggota pembuat kebijakan bank sentral Amerika Serikat. Selain 2 pidato ini juga akan ada data dari the Fed untuk kondisi pasar tenaga kerja negeri tersebut dan data kredit konsumennya.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang