Harga Minyak Mentah Akhir Pekan Tergelincir, Mingguan Masih Naik 2%

1703

Harga minyak mentah tergelincir pada penutupan perdagangan akhir pekan hari Jumat setelah kenaikan hitungan kilang minyak di AS naik pertama kalinya sejak Desember, kembali memicu kekhawatiran kekenyangan pasokan global setelah rencana pembekuan produksi membantu meningkatkan pasar minyak mentah mencapai tertinggi tahun 2016.

Perusahaan-perusahaan energi AS pekan ini menambahkan satu kilang minyak setelah 12 minggu pemotongan, menurut data perusahaan industri Baker Hughes. Tambahan lagi, hal tersebut terjadi setelah kilang minyak telah turun dua pertiga selama tahun lalu hingga mencapai terendah tahun 2009, menunjukkan pengeboran minyak mentah naik lagi setelah rally harga 50 persen sejak Februari.

Harga minyak mentah AS untuk pengiriman April berakhir turun di $ 39,44 per barel, turun 76 sen, atau 1,89 persen, setelah naik $ 1 tadi ke tertinggi satu tahun $ 41,20.

Sedangkan harga minyak mentah Brent turun 24 sen ke $ 41,30 per barel, setelah naik $ 1 ke tertinggi tahun 2016 di $ 42,54.

Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Naik Tertinggi Tahun 2016

Meskipun turun, harga minyak mencatat kenaikan beberapa minggu. Harga minyak mentah Brent naik untuk minggu keempat berturut-turut, minggu ini naik sekitar 2,4%. Sedangkan harga minyak mentah AS naik untuk minggu kelima berturut-turut, minggu ini naik sekitar 1,9%.

Kelebihan pasokan global dalam minyak mentah mendorong harga minyak mentah turun dari tertinggi pertengahan 2014 di atas $ 100 per barrel ke posisi terendah 12-tahun awal tahun ini, membawa harga minyak mentah Brent berada sekitar $ 27 dan harga minyak mentah AS untuk sekitar $ 26.

Selama dua bulan terakhir, harga rally mencapai di atas $ 40 setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) melayangkan ide pembekuan produksi.

Kombinasi produksi minyak mentah yang menurun, persediaan minyak mentah meningkat lebih kecil dan konsumsi bensin bergelombang di Amerika Serikat juga membantu pemulihan harga.

Persediaan minyak mentah AS mencapai seminggu kelima berturut-turut rekor tertinggi pekan lalu, data pemerintah menunjukkan Rabu, tetapi peningkatan 1,3 juta barel kurang dari setengah dari perkiraan.  Sementara itu, permintaan bensin naik 6,4 persen selama empat minggu terakhir dari tahun lalu.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun dengan masih adanya kekuatiran kekenyangan pasokan global, kecuali hari ini ada lagi kemajuan pembahasan rencana pembekuan produksi oleh anggota OPEC dan non-OPEC. Harga minyak mentah diperkirakan akan menembus kisaran Support $ 39,00-$ 38,50, namun jika harga naik akan menembus kisaran Resistance $ 40,00-$ 40,50.


Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center

Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here