Harga Minyak Mentah Turun, Iran Masih Enggan Membekukan Produksi

704

Harga minyak mentah turun pada akhir perdagangan Selasa, masih tertekan sentimen kekenyangan global dengan berlebihnya pasokan, sementara Iran dikabarkan belum mau melakukan pembekuan produksi.

OPEC dan pemasok utama lainnya, termasuk Rusia, akan bertemu pada 17 April di Doha untuk membahas pembekuan produksi yang ditujukan untuk memperkuat harga.

Harga minyak menyentuh posisi terendah sesi sebelumnya setelah sumber yang akrab dengan pemikiran Iran mengatakan Iran akan menghadiri pertemuan itu, tapi ini tidak berarti itu akan ambil bagian dalam negosiasi membekukan produksi.

Kuwait mengatakan Selasa pihaknya telah menyepakati dengan Arab Saudi untuk melanjutkan produksi di daerah Khafji yang dioperasikan bersama, yang ditutup bulan Oktober 2014 untuk alasan lingkungan, yang telah memproduksi antara 280.000 dan 300.000 barel per hari.

Dengan cadangan global meningkat, ditambah beberapa anggota OPEC kehilangan pangsa pasar, ditambah sedikit bukti dari kenaikan yang kuat dalam permintaan, analis mengatakan minyak kemungkinan akan diperdagangkan dalam kisaran rendah.

Data pada hari Senin dari InterContinental Exchange menunjukkan spekulan memegang posisi net long terbesar di Brent berjangka pada catatan.

Persediaan minyak mentah komersial AS diperkirakan memiliki rekor tertinggi yang dicapai selama seminggu berturut ketujuh, sedangkan persediaan produk olahan cenderung turun, survei Reuters menunjukkan Senin.

Harga minyak mentah berjangka AS turun $ 1,11, atau 2,82 persen pada $ 38,28 per barel, penyelesaian terendah sejak 15 Maret.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent turun $ 1,04, atau 2,58 persen, ke $ 39,26 per barel.

Lihat : Harga Minyak Mentah Turun Terpicu Kekuatiran Peningkatan Persediaan

Sebelumnya, harga sempat mengurangi penurunan setelah Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen memberikan sambutan pada ekonomi AS dan kebijakan moneter.

Yellen, berbicara kepada Club Ekonomi New York, mencatat dalam sambutannya yang disiapkan bahwa pembacaan baru pada kekuatan ekonomi AS sejak awal tahun telah mixed.

Bahkan, Yellen mengatakan bahwa hanya kenaikan bertahap di tingkat suku bunga federal kemungkinan akan diperlukan dalam tahun-tahun mendatang, dan perkembangan global telah meningkatkan risiko yang terkait dengan prospek ekonomi Fed.

Lihat :Sinyal Dovish Yellen, Kenaikan Suku Bunga Kemungkinan Melambat

Harga minyak telah meningkat lebih dari 45 persen sejak menjelang pertengahan Februari dari pertemuan bulan depan produsen utama dunia untuk membahas pembekuan produksi. Tapi ada tumbuh skeptisisme tentang hasil pertemuan tersebut.

Malam nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan yang akan diumumkan EIA, yang berdasarkan hasil konsensus menurun dari hasil sebelumnya. Jika hasil ini terealisir akan meningkatkan harga minyak mentah.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah pada sesi perdagangan Asia dan Eropa masih berpotensi melemah dengan sentimen kekenyangan global. Namun jika pada sesi perdagangan AS, hasil persediaan minyak mentah mingguan AS terealisir menurun, akan menaikkan harga minyak mentah. Harga diperkirakan menembus kisaran Support $ 37,80-$ 37,30, dan jika harga rebound akan menembus kisaran Resistance $ 38,80-$ 39,30.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here