Pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dini hari (06/05), harga batubara Rotterdam naik, terdukung kenaikan harga minyak mentah.
Harga minyak mentah naik pada akhir perdagangan akhir pekan pada hari Jumat karena sentimen penurunan jumlah kilang minyak dan penurunan produksi, dan pelemahan dollar AS yang sempat terjadi setelah merosotnya data Nonfarm Payroll AS. Namun secara mingguan berakhir lebih rendah setelah kenaikan beruntun empat minggu.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) berakhir naik 34 sen lebih tinggi, atau 0,8 persen, pada $ 44,66, tapi ditutup lebih rendah selama seminggu, turun sekitar -3,0 persen.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent naik 24 sen menjadi $ 45,25 per barel. Minyak mentah Brent berjangka telah naik 64 persen sejak mencapai level terendah 13-tahun pada pertengahan Januari dan sebanyak 20 persen selama empat minggu terakhir. Namun minggu ini turun sekitar -6,0 persen.
Lihat : Harga Minyak Mentah Akhir Pekan Naik; Mingguan Turun 3 Persen
Di akhir perdagangan harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak Juni 2016 berada di posisi 47,50 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penguatan sebesar 0,60 dollar atau setara dengan 1,28 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Secara mingguan harga batubara naik 2,93 persen, terbantu kenaikan harga minyak mentah.
Lihat : Harga Batubara Rotterdam ICE Terbantu Kenaikan Minyak Mentah
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas dengan potensi kenaikan harga minyak mentah yang terpicu penurunan pasokan global.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level Resiatence pada posisi 48,00 dollar dan Resistance kedua di level 48,50 dollar. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 47,00 dollar dan 46,50 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang