Harga Minyak Mentah Akhir Pekan Turun; Mingguan Naik 3 Persen

1000

Harga minyak mentah turun pada akhir perdagangan akhir pekan pada hari Jumat terganjal aksi profit taking yang dipicu sentimen kenaikan suku bunga AS dalam waktu dekat yang akan meningkatkan dolar AS, ditengah tarik menarik sentimen kekenyangan global menghadapi penurunan pasokan yang tidak terduga.

Dolar AS berada di jalur untuk kenaikan mingguan ketiga berturut-turut pada hari Jumat pada petunjuk The Fed AS semakin dekat untuk menaikkan suku bunga.

Dolar yang lebih kuat membuat lebih mahal bagi investor untuk memegang komoditas berdenominasi dolar AS seperti minyak berjangka.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate berakhir turun 26 sen atau 0,53 persen pada $ 48,41 per barel. Namun secara mingguan WTI masih naik 3,22 persen terpicu adanya gangguan pasokan di negara produsen.

Sedangkan harga minyak mentah patokan global Brent diperdagangkan 11 sen lebih rendah pada $ 48,70 per barel, turun tertinggi enam bulan pada $ 49,85 yang dicapai dua hari lalu.

Pada hari Jumat, perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes melaporkan jumlah kilang pengeboran minyak di ladang AS tetap tidak berubah dari pekan sebelumnya dengan total 318.

Harga minyak mentah masih menuju kenaikan dua minggu berturut didorong oleh meningkatnya gangguan pasokan di negara-negara penghasil minyak seperti Nigeria, Kanada dan Libya.

Di Nigeria, aktivitas militan telah memotong ekspor minyak ke level terendah lebih dari 22 tahun di bawah 1,4 juta barel per hari.

Di Kanada, produksi juga telah tergerus oleh kebakaran hutan yang memaksa penutupan dari sekitar 1 juta barel per hari, meskipun produksi mulai pulih secara bertahap.

Analis lain memperkirakan harga minyak tidak berlanjut dari tertinggi baru-baru ini, mengkoreksi tren ke atas terbaru mereka. Harga telah meningkat untuk enam dari tujuh minggu terakhir, didukung oleh gangguan pasokan.

“Kami merasa bahwa pasar telah bergerak terlalu tinggi, terlalu jauh, terlalu cepat,” Harry Tchilinguirian, kepala strategi minyak dan komoditas di bank Perancis BNP Paribas di London, mengatakan kepada Reuters Forum Oil global.

“Kombinasi dari dolar yang lebih kuat, masih adanya kelebihan pasokan lebih dari permintaan dan kelebihan berkelanjutan persediaan dapat diperkirakan memberikan tekanan ke bawah yang kuat pada harga.” Dia mengatakan harga minyak bisa jatuh ke pertengahan hingga tinggi kisaran $ 30.

Sementara itu rencana pertemuan bersama antara negara prodsen minyak OPEC dan non-OPEC pada 2 Juni untuk menyeimbangkan kelebihan pasokan pasar kelihatannya kurang meyakinkan.

Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan ia melihat pasokan melebihi dari permintaan sekitar 1,5 juta barel per hari. Pernyataan ini semakin memberikan pesimisme hasil pertemuan tersebut.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya harga minyak mentah berpotensi turun dengan penguatan dollar AS dan kekuatiran kelebihan pasokan global. Harga diperkirakan menembus kisaran Support $ 48,00-$ 47,50, dan jika naik akan menembus kisaran Resistance $ 49,00-$ 49,50.


Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center

Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here