Pergerakan IHSG pada pekan lalu (13-17 Juni 2016) secara mingguan kembali alami pelemahan untuk 2 pekan berturut dengan turun sebesar 0,3% ke level 4835.14. Demikian juga indeks LQ 45 melemah sebesar 0,4% ke level 824.57 dan Bisnis 27 juga melemah 0,2% di level 409.54. Pelemahan IHSG pekan lalu dipicu oleh tekanan jual yang terjadi pada bursa saham global oleh kekhawatiran Brexit atau Inggris keluar dari Uni Eropa pada referendum yang akan diselenggarakan Inggris pada tanggal 23 Juni.
Pekan lalu pelaku pasar keuangan global alami kebimbangan akan kondisi yang terjadi di kawasan Eropa pasca jajak pendapat referendum yang akan dilakukan pekan ini menunjukkan hasil dukungan lebih banyak terhadap Inggris keluar dari Uni Eropa. Sehingga akibatnya perdagangan aset beresiko ditinggalkan dan berlari kepada aset safe haven, dan baru diakhir perdagangan pasar mulai kondusif kembali oleh penghentian kampanye dukungan terhadap Brexit.
Secara sektoral pada minggu lalu tercatat 7 sektor yang mengalami pelemahan yang dipimpin sektor agri dan ifrastruktur dengan pelemahan masing–masing sebesar 2,2% dan 1,5%. Sedangkan sektor yang menguat tercatat 3 sektor yang dipimpin oleh sektor property dengan penguatan hingga 2,2 persen.
Untuk transaksi saham yang terjadi pekan lalu, volume saham diperdagangkan mencapai 33,1 miliar atau meningkat dari pekan sebelumnya yang hanya 30.3 miliar. Untuk transaksi saham yang diperdagangkan investor asing terjadi banyak aksi jual hingga tercetak net sell sebesar Rp713 miliar.
Adapun untuk minggu ini Analyst Vibiz Research Center memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak konsolidasi dengan potensi penguatan tipis oleh perkembangan data ekonomi dalam negeri. Untuk data ekonomi dalam negeri yang mempengaruhi laju indeks pekan ini tidak, namun dari pasar global akan dipengaruhi data flash manufaktur global, hasil referendum Inggris dan beberapa pidato Janet Yellen sebagai Presiden Fed.
Dan secara teknikal IHSG perdagangan pekan lalu yang bergerak dengan indikator MA masih bergerak naik dan indikator Stochastic konsolidasi di area tengah. Sementara itu indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar didukung oleh +DI yang juga bergerak datar diatas -DI. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading pekan ini pada target resistance di level 4940 dan 4990, sedangkan support di level 4790 dan kemudian 4690.
Jul Allens/VM/VBN/ Equity Analyst at Vibiz Research Center