Mengamati perkembangan saham yang bergerak kuat signifikan hingga perdagangan sesi terakhir hari Rabu (22/6), saham PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) yang perdagangan sebelumnya berhasil melonjak tinggi hingga 16 persen lebih kembali bergerak positif. Saham properti ini pada perdagangan sebelumnya berhasil naik ke puncak penguatan tertinggi sejak perdagangan saham bulan Agustus 2015.
Hingga siang ini investor asing cukup banyak mengkoleksi salah satu saham properti yang sedang diserbu pasar pasca kebijakan pemerintah dan BI yang menguntung perseroan, net buy asing mencapai Rp6 miliar lebih. Sepekan terakhir saham properti menjadi primadona investor asing dan lokal setelah BI melakukan relaksasi LTV dan menurunkan suku bunga, pasalnya kebijakan ini akan meningkatkan bisnis perusahaan properti.
Meskipun secara fundamental kinerja keuangan perseroan cukup mengecewakan pemegang sahamnya, namun prospek bisnis properti yang menguntung di tanah air pasca kebijakan BI tersebut memicu harapan meningkatnya kinerja perseroan tahun ini.
Menilik kinerja keuangan ASRI sepanjang tahun 2015 lalu, keuntungan yang diterima hanya Rp596 miliar atau Rp30,36 per saham, yang terpangkas hampir separuhnya kinerja keuangan tahun 2014 di Rp1,09 triliun atau Rp55,85 per saham.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Rabu (22/06), saham ASRI dibuka pada posisi 490 dan penutupan perdagangan sebelumnya berada pada 486. Saham hari ini sudah diperdagangkan sebesar 2,5 juta lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham ASRI perdagangan sebelumnya bullish kuat dengan indikator MA bergerak naik dan indikator Stochastic naik tinggi di area jenuh belinya.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik dengan +DI yang bergerak naik menunjukan momentum penguatan ASRI masih dapat berlanjut. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading hari ini pada target level support di level 484 hingga target resistance di level 505.
Lens Hu/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang