Pada akhir perdagangan Jumat dini hari (19/08), harga batubara Rotterdam retreat, berakhir turun mengabaikan kenaikan minyak mentah dan pelemahan dollar AS.
Harga minyak mentah naik untuk hari keenam, dengan Brent mencapai delapan minggu tertinggi pada akhir perdagangan Jumat dinihari terdukung harapan produsen minyak terbesar dunia siap untuk membahas pembekuan dalam tingkat produksi minyak mentah. Kenaikan harga minyak mentah juga didukung pelemahan dollar AS.
Lihat : Harga Minyak Mentah Melonjak 3 Persen
Dolar AS jatuh 0,58 persen terhadap sekeranjang enam mata uang utama, terjun ke posisi terendah dalam lebih dari tujuh minggu, sehari setelah rilisalah dari pertemuan Juli Federal Reserve menunjukkan sinyal dovish terhadap kenaikan suku bunga AS.
Harga batubara roterdam tergerus aksi profit taking investor setelah kenaikan harga kemarin dan lonjakan pada akhir pekan.
Lihat : Harga Batubara Rotterdam Rebound Terdorong Kenaikan Minyak Mentah
Harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan September 2016 merosot di posisi 61,35 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penurunan sebesar -1,25 dollar atau setara dengan -2,00 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi naik dengan sentimen pelemahan dollar AS.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 61,80 dollar dan Resistance kedua di level 62,30 dollar. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 60,80 dollar dan 60,30 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang