Harga Komoditas dan Bursa Global Melemah

558

Bursa Saham AS ditutup sebagian besar lebih rendah pada akhir perdagangan hari Selasa dinihari tadi, tertekan anjloknya harga minyak mentah yang membuat sektor energi jatuh hampir satu persen. Indeks Dow Jones ditutup turun 0,12 persen, di 18,529.42, dengan penurunan tertinggi saham Apple. Indeks S & P 500 tergelincir 0,06 persen, pada 2,182.64, dengan sektor energi memimpin enam sektor yang lebih rendah. Indeks Nasdaq naik 6,22 poin, atau 0,12 persen, ke 5,244.60.

Bursa Asia pagi ini dibuka mixed. Terpantau Indeks Nikkei turun 0,36% pada 16.537,94 tertekan penguatan Yen. Indeks ASX 200 naik 0,53 % pada 5.544,40 terdukung penguatan sektor keuangan. Indeks Kospi naik 0,02 persen pada 2.042,58.

Dari pasar komoditas, harga minyak mentah berjangka AS pada akhir perdagangan Selasa dinihari tadi turun 3,03 persen di 47,05 dollar per barel, tertekan sentimen bearish, dimana Tiongkok menggenjot ekspor produk olahan, produsen minyak AS menambahkan kilang minyak untuk minggu kedelapan berturut-turut, dan prospek peningkatan ekspor dari Irak dan Nigeria. Harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi lemah dengan potensi sentimen bearish kekenyangan pasokan dan penguatan dollar AS.

Sedangkan harga emas spot pada perdagangan Selasa dinihari tadi berakhir turun terendah dua minggu, turun 0,31 persen pada 1,337.06 dollar per tory ons, setelah komentar optimis dari pejabat Federal Reserve pada ekonomi AS mendorong ekspektasi bahwa bank sentral AS bisa menaikkan suku bunga lebih cepat. Harga emas berpotensi naik dengan potensi pelemahan bursa global akibat anjloknya harga minyak mentah. Namun jika malam nanti data ekonomi terealisir melemah akan melemahkan dollar AS, maka dapat mengangkat harga emas.

Dari pasar valas,  Dolar AS naik tipis setelah komentar hawkish Wakil Ketua The Fed, Stanley Fischer yang menyatakan hasil pekerjaan dan inflasi sudah mendekati target The Fed. EURUSD naik 0,02% pada 1.1318 . GBPUSD naik 0.47 % pada 1.3134.  USDJPY naik 0,14 persen pada 100.31. Dollar AS berpotensi naik jika sentiment penguatan kenaikan suku bunga AS menguat. Namun jika malam nanti data Markit Manufacturing PMI Flash Agustus dan New Home Sales Juli melemah akan menekan dollar AS.

Dari pasar modal Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan awal pekan Senin (22/08) berakhir naik tipis 0,21  persen pada 5320.56. Penguatan IHSG diakhir perdagangan berhasil ditopang oleh aksi beli asing yang melebihi aksi jual investor lokal dan asing.. IHSG berpotensi lemah dengan pelemahan bursa Wall Street dan anjloknya harga minyak mentah. Namun diharapkan optimism ekonomi Indonesia akan mengangkat IHSG. IHSG  untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 5384-5406 dan resisten 5442-5456. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini: ADHI, INCO, SSMS dan JSMR.

Data indikator ekonomi yang perlu dicermati hari ini adalah  Business Sentiment Indicator Tiongkok Agustus, Nikkei Manufacturing PMI Jepang Agustus, Inflasi Singapura, Markit PMI Flash Jerman Agustus, Markit PMI Flash Agustus, Consumer Confidence Agustus Zona Eropa, Markit Manufacturing PMI Flash Agustus , New Home Sales Juli  AS.

Editor : Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here