Dollar AS dan Minyak Mentah Mundur; Pasar Nantikan Data AS dan Tiongkok

671

Bursa Saham AS ditutup lebih rendah pada akhir perdagangan hari Selasa dinihari (18/10) tertekan penurunan harga minyak. Investor juga berhati-hati mencerna sejumlah hasil laba perusahaan, data ekonomi kunci dan pernyataan pejabat penting Federal Reserve. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,29 persen, menjadi berakhir pada 18,086.4, dengan penurunan tertinggi saham McDonald. Indeks S & P 500 turun 0,3 persen, menjadi ditutup pada 2,126.5, dengan sektor konsumen discretionary memimpin tujuh sektor yang lebih rendah. Indeks Nasdaq tergelincir 0,27 persen, menjadi ditutup pada 5,199.82.

Bursa Asia pagi ini dibuka mixed. Terpantau Indeks Nikkei turun 0,19% pada 16.867,56 tertekan penguatan Yen. Indeks ASX 200 naik 0,25 % pada 5.402,20 terbantu kenaikan sektor keuangan. Indeks Kospi naik 0,16 persen pada 2.030,91.

Dari pasar komoditas, harga minyak mentah berjangka AS pada akhir perdagangan dinihari tadi tadi turun 0,81 persen di 49,93 dollar per barel, setelah Iran, anggota ketiga terbesar OPEC, berencana untuk meningkatkan produksi minyaknya untuk 4 juta barel per hari tahun ini, berpotensi menyulitkan rencana kelompok produsen untuk memotong pasokan dalam upaya untuk menopang harga. Harga minyak mentah selanjutnya berpotensi lemah dengan kekuatiran kekenyangan persediaan global.
Sedangkan harga emas spot llg pada perdagangan dinihari tadi berakhir naik tipis 0,4 persen pada 1,256.70 dollar per tory ons, terbantu mundurnya dollar AS dan arus stabil dalam exchange-traded funds (ETF). Selanjutnya harga emas berpotensi naik dengan melemahnya dollar AS.

Dari pasar valas,  Dolar AS mundur dari tertinggi tujuh bulan pada tertekan profit taking investor dan investor mengevaluasi apakah Federal Reserve akan membiarkan inflasi mendaki di atas target sebelum menaikkan suku bunga. Pelemahan dolar AS juga terjadi setelah data menunjukkan aktivitas pabrik di New York melemah pada bulan Oktober. EURUSD naik 0,25 persen pada 1.0999. GBPUSD turun 0.04 % pada 1.2181.  USDJPY turun 0,24 persen pada 103.88. Dollar AS selanjutnya berpotensi melemah terpengaruh lemahnya data ekonomi semalam. Namun jika malam nanti inflasi AS meningkat, dapat menguatkan dollar AS.

Dari pasar modal Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan Senin (18/10) berakhir naik 0,19 persen pada 5410,30. Penguatan IHSG terdukung peningkatan surplus perdagangan Indonesia. Meningkatnya surplus perdagangan, mantapnya kinerja keuangan emiten kuartal 3 dan penguatan Rupiah dapat menjadi sentiment pendorong kenaikan IHSG. IHSG  untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 5370-5390 dan resisten 5386-5442. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini: INCO, TLKM, LPPF dan KLBF.

Data indikator ekonomi yang perlu dicermati hari ini adalah Risalah pertemuan RBA, New Yuan Loans, Money Supply Tiongkok, Unemployment Rate September Hong Kong, Inflation rate, PPI September Inggris, Inflation Rate September AS.

 

Editor : Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here