Masuki perdagangan pasar valas hari Selasa (25/10), Bank Indonesia (BI) memperkuat kurs referensi rupiah dari perdagangan sebelumnya menimbang penguatan rupiah awal pekan di pasar spot terhadap dollar AS. Namun kuatnya kurs BI tersebut tidak sama dengan kondisi rupiah terkini di pasar spot yang bergerak negatif setelah dibuka melemah. Mengawali perdagangan dollar AS melaju kencang terhadap semua rival utamanya.
Namun sekalipun rupiah bergerak lemah, arus modal asing masuk bursa terus mengalir melampaui arus keluar sehingga tercetak net buy asing sebesar Rp11 miliar lebih. Aksi beli investor asing tersebut kurang kuat meninggikan IHSG yang sedang koreksi.
Lihat: IHSG 25 Oktober Dibuka Naik Terdorong Penguatan Bursa Wall Street
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi pelemahan 0,11% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13027/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13031/US$. Demikian untuk kurs Jisdor ditetapkan BI ke posisi lebih kuat di 13044 dari perdagangan sebelumnya di 13000.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi lemah pada akhir perdagangan oleh kuatnya prospek harian dollar AS, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13070 dan resistance di 13010.
H Bara/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens