Pelemahan Wall Street dan Minyak Mentah Menekan Pasar Global

662

Bursa Saham AS ditutup lebih rendah pada akhir perdagangan Rabu dinihari tertekan pelemahan harga minyak mentah ditengah satu hari tersibuk dalam musim laporan laba emiten. Indeks Dow Jones turun 0,3 persen, menjadi ditutup pada 18,169.27, dengan penurunan tertinggi saham Home Depot. Indeks S & P 500 tergelincir 0,38 persen, menjadi berakhir pada 2,143.16, dengan sektor konsumen discretionary memimpin sembilan sektor yang lebih rendah. Indeks Nasdaq turun 0,5 persen, ke 5,283.4.

Bursa Asia pagi ini dibuka lemah terganjal pelemahan Wall Street dan minyak mentah. Terpantau Indeks Nikkei turun 0,37% pada 17.301,27. Indeks ASX 200 merosot 1,43 % pada 5.365,20. Indeks Kospi turun 0,98 persen pada 2.017,19.

Dari pasar komoditas, harga minyak mentah berjangka AS pada akhir perdagangan Rabu dinihari (26/10) merosot 1,1 persen di 49,96 dollar per barel, tertekan pudarnya optimisme pemotongan produksi OPEC dan perkiraan meningkatnya persediaan minyak mnetah AS. Harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun dengan meningkatnya persediaan minyak mentah mingguan AS seperti yang dilaporkan API.
Sedangkan harga emas spot LLG pada perdagangan Rabu dinihari (26/10) berakhir naik 0,8 persen pada 1,274.51 dollar per tory ons, terdorong meningkatnya permintaan fisik dari India, namun meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS menahan kenaikan lebih kanjut. Harga emas pada perdagangan selanjutnya berpotensi naik dengan meningkatnya permintaan dan pelemahan bursa Wall Street.

Dari pasar valas,  Dolar mencapai level tertinggi dalam hampir delapan bulan terhadap euro dan tiga bulan terhadap yen pada Selasa di tengah berkembangnya ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada bulan Desember. Euro turun sekitar 0,3 persen terhadap dolar dan mencapai $ 1,0851, level terendah sejak 10 Maret. Dolar AS terakhir naik 0,08 persen terhadap yen di ¥ 104,26. Sedangkan GBPUSD turun 0.41 % pada 1.2187.  Dollar AS selanjutnya berpotensi menguat dengan menguatnya ekpektasi kenaikan suku bunga AS Desember.

Dari pasar modal Indonesia,, pada penutupan perdagangan Selasa sore (25/10), Indeks Harga Saham Gabungan berakhir turun 0,43 persen pada 5397,82. Pelemahan IHSG terpicu aksi profit taking investor lokal.. . Pelemahan Wall Street dan harga minyak mentah dapat menjadi sentiment negative bagi IHSG, namun optimisme ekonomi Indonesia diharapkan dapat mengangkat IHSG hari ini. IHSG  untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 5373-5385 dan resisten 5423-5449. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini: BBCA, ANTM, CPIN dan INDF.

Data indikator ekonomi yang perlu dicermati hari ini adalah Inflation Rate Q3 Australia, Consumer Sentiment Oktober Tiongkok, FDI Q3 Indonesia, Produksi Industri September Singapura, GFK Consumer Confidence November Jerman, Markit Composite, Services PMI Flash Oktober, New Home Sales September, persediaan minyak mentah mingguan AS.

Editor : Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here