Pergerakan rupiah Senin (5/11) hingga perdagangan sesi siang di pasar spot masih menunjukkan pergerakan negatif namun berkurang tekanannya dari awal sesi. Momentum reboundnya dollar AS oleh laporan terkini dari FBI atas tuduhan kepada Hillary Clinton membuat banyak valas kawasan Asia terpangkas.
Lemahnya pergerakan rupiah hingga siang ini membuat arus modal asing keluar bursa lebih banyak dibandingkan arus masuknya sehingga tercetak net sell asing sebesar Rp263 miliar lebih. Namun tekanan jual yang dilakukan investor asing tersebut tidak dapat menekan IHSG yang naik 0,1%.
Lihat: IHSG 7 November Sesi 1 Naik Terdukung Penguatan Bursa Asia
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot siang ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,04% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13088/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13105/US$. Untuk kurs Jisdor dan kurs transaksi antar bank yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperkuat dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia lebih kuat di 13082 dari perdagangan sebelumnya di 13103, demikian kurs transaksi antar bank juga diperlemah ke 13147 dari perdagangan sebelumnya 13169.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi lemah pada akhir perdagangan oleh kuatnya pergerakan dollar AS, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di kisaran support 13135 dan resistance di 13057.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens