Di hari pertama perdagangan valas pekan ini (14/11), rupiah yang dibuka menguat dan sempat bergerak lemah cukup dalam beberapa saat kemudian berhasil bergerak positif kembali. Namun BI sendiri kembali melemahkan kurs referensinya dari perdagangan akhir pekan lalu, sedangkan dollar AS masih rally kuat mengalahkan rival utamanya.
Setelah rupiah anjlok cukup parah pekan lalu yang membuat arus keluar asing mengalir deras, pada sesi pertama bursa saham terus berlanjut hingga tercetak net sell asing sebesar Rp744 miliar lebih. Sehingga tekanan jual yang dilakukan investor asing tersebut menekan IHSG hingga anjlok 2,8%.
Lihat: IHSG 14 November Dibuka Negatif Terganjal Pelemahan Rupiah
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,49% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13318/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13364/US$. Demikian untuk kurs Jisdor ditetapkan BI ke posisi lebih lemah di 13358 dari perdagangan sebelumnya di 13350.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi kuat pada akhir perdagangan sekalipun dollar AS masih terus rally, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13650 dan resistance di 13220.
H Bara/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens