Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Jumat siang (06/01) terpantau lemah. Penurunan harga CPO siang ini terpicu menguatnya nilai tukar Ringgit terhadap dollar AS dan pelemahan harga minyak mentah.
Pada siang ini terpantau dollar AS melemah terhadap Ringgit. Terpantau kurs pasangan dollar AS-Ringgit, turun -0,3% pada 4.4745.
Penguatan Ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya menurun.
Harga minyak mentah bergerak lemah pada perdagangan sesi Asia hari Jumat (06/01) setelah mendapatkan hampir 1 persen sehari sebelumnya di tengah berita bahwa Arab Saudi telah memangkas produksi untuk memenuhi kesepakatan OPEC untuk mengurangi produksi.
Harga minyak mentah berjangka AS untuk pengiriman Februari turun 15 sen atau 0,28 persen menjadi $ 53,61 per barel, setelah menutup naik 50 sen pada hari Kamis. Untuk minggu ini, kontrak cenderung sebagian besar stabil.
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret turun 19 sen atau 0,33 persen, menjadi $ 56,70 per barel.
Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Bergerak Lemah Terpicu Peningkatan Persediaan Bensin dan Distilat
Penurunan harga minyak mentah menjadi pemicu sentimen negatif yang membuat harga CPO dalam trend melemah. Pelemahan harga minyak mentah membuat bahan bakar alternatif seperti yang dibuat dari CPO menurun permintaannya.
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami pelemahan Harga kontrak Maret 2017 yang merupakan kontrak paling aktif melemah sebesar -47 ringgit atau -1,5 persen dan diperdagangkan pada posisi 3.049 ringgit per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun dengan potensi penguatan Ringgit. Pergerakan harga juga bisa dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak mentah, kondisi permintaan dan pasokan global.
Harga CPO berjangka kontrak Maret 2017 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level Support pada posisi 3.000 ringgit dan 2.950 ringgit. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi penguatan ada pada posisi 3.100 ringgit dan 3.150 ringgit.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang