Harga Gula ICE Naik; Mingguan Melompat 3,84 Persen

552

Harga gula berjangka ICE ditutup naik pada akhir perdagangan bursa ICE Futures New York akhir pekan Sabtu dinihari (04/02). Harga komoditas ini mengalami penguatan terdukung kenaikan harga minyak mentah.

Harga minyak mentah naik pada akhir perdagangan akhir pekan, Sabtu dinihari (04/02) setelah Amerika Serikat menjatuhkan sanksi pada beberapa individu dan entitas Iran, beberapa hari setelah Gedung Putih menempatkan Teheran pada perhatian akibat lebih dari satu uji coba rudal balistik.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate kontrak bulan depan berakhir naik 29 sen atau 0,5 persen, pada $ 53,83 per barel. Untuk minggu ini, kontrak naik sekitar 1 persen.

Kenaikan mingguan terjadi setelah tarik menarik sentimen antara pemotongan yang dijanjikan dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan kekhawatiran atas meningkatnya produksi minyak serpih AS.

Lihat : Harga Minyak Mentah Akhir Pekan Naik Setelah Sanksi AS Terhadap Iran; Mingguan Naik 1 Persen

Para pedagang mengantisipasi bahwa harga minyak yang lebih tinggi akan mendorong produsen tebu lebih memilih mengkonversi tebu menjadi etanol dibandingkan gula, sehingga produksi gula menurun dan semakin meningkatkan harga gula.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau menguat. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup naik sebesar 0,56 sen atau setara dengan 2,73 persen pada posisi 21,11 sen per pon.

Untuk minggu ini harga gula melonjak 3,84 persen, sebagian besar terdukung pelemahan dollar AS dan kenaikan minyak mentah.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga gula berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi lemah dengan penguatan dollar AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada 20,60 sen dan 20,10 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 21,60  sen dan 22,10 sen.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here