Mengakhiri perdagangan pasar valas sesi Asia hari Kamis (16/2), dollar AS masih menunjukkan pergerakan yang negatif terhadap banyak rival utamanya. Kondisi tersebut membuat rupiah bergerak kuat kembali setelah awal perdagangan sempat bergerak negatif. Selain itu rupiah siang ini diperkuat oleh rilis data neraca perdagangan luar negeri Indonesia yang meningkat.
Lihat: Ekspor Tahunan Januari Indonesia Meningkat Tiga Bulan Berturut
Dalam perdagangan bursa saham setelah sesi pertama ditutup, pergerakan rupiah yang positif masih belum membuat investor asing menarik modalnya sehingga intervensi asing mencetak net sell Rp277 miliar lebih. Tekanan jual dari investor asing tersebut memangkas kekuatan IHSG sesi pertama yang anjlok 0,1%.
Lihat: IHSG 16 Februari Sesi 1 Tertekan Pelemahan Rupiah
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot siang ini bergerak positif dengan posisi menguat 0,19% dari akhir perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13301/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13328/US$. Untuk kurs Jisdor dan kurs transaksi antar bank yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini lebih kuat dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia lebih kuat di 13329 dari perdagangan sebelumnya 13330, demikian kurs transaksi antar bank juga ditetapkan lebih kuat di 13396 dari perdagangan sebelumnya 13397.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hingga sore berpotensi lemah pada akhir perdagangan sekalipun kekuatan dollar AS terpangkas sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di kisaran support di 13350 dan resistance di 13300.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens