Harga Kakao ICE Juni Anjlok 3,8 Persen; Semester I-2017 Anjlok Lebih 8 Persen

961

Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (01/07) ditutup naik. Kenaikan harga kakao terdukung peningkatan ekspor Pantai Gading.

Ekspor biji kakao dari Pantai Gading untuk musim ini naik lebih dari 11 persen pada akhir Mei tahun lalu, data pelabuhan sementara menunjukkan pada hari Jumat.

Di akhir perdagangan harga kakao berjangka kontrak September 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan kenaikan. Harga komoditas tersebut ditutup naik sebesar 79 dollar atau 4,25 persen pada posisi 1.940 dollar per ton.

Untuk minggu ini harga kakao melonjak 6,25 persen. Selain lonjakan akhir pekan ini, kenaikan didukung pelemahan dollar AS dan aksi beli teknis.

Untuk bulan Juni harga kakao anjlok 3,8 persen. Kemerosotan sebagian besar disebabkan anjlok di minggu ketiga sebesar 7,35 persen akibat lemahnya permintaan dan tingginya produksi, ditambah dengan tekanan penguatan dollar dan aksi profit taking. Namun kelemahan tertahan kenaikan pada minggu pertama dan kedua.

Untuk semester I-2017 harga kakao anjlok lebih dari 8 persen.

Untuk kuartal pertama tahun ini, harga kakao ICE anjlok -4,64 persen. Bulan Januari merosot -1,08 persen. Pelemahan sebagian besar terjadi setelah pulihnya distribusi kakao di Pantai Gading, setelah pertikaian kelompok militer di negara penghasil kakao terbesar di dunua tersebut mereda, tekanan juga datang dari penguatan dollar AS, pofit taking dan hambatan ekspor di Pantai Gading. Namun kelemahan dibatasi pelemahan dollar AS dan aksi bargain hunting investor.  Untuk bulan Februari anjlok -9,14 persen dengan menumpuknya persediaan kakao khususnya di Pantai Gading, juga pemulihan produksi di negara-negara penghasil utama, penguatan dollar AS juga menurunkan permintaan kakao. Namun kelemahan terbatasi dengan lonjakan bulan Maret sebesar 9,74 persen, sebagian besar terpicu cuaca panas di Pantai Gading yang menekan produksi kakao, juga pelemahan dollar AS, serta aksi short covering.

Untuk bulan April, harga kakao ICE anjlok sekitar 12 persen, terpicu perkiraan pasokan besar kakao, lemahnya permintaan, peningkatan produksi Pantai Gading dan Ghana sementara permintaan menurun. Pelemahan juga terpicu penguatan dollar AS dan aksi jual teknis.

Untuk bulan Mei harga kakao masih positif, sebagian besar terdukung kenaikan 8 persen minggu kedua, terpicu kekuatiran penurunan panen Pantai Gading. Namun kenaikan dibatasi dengan anjloknya harga kakao minggu ketiga sebesar 5,77 persen akibat proyeksi peningkatan surplus produksi oleh Rabobank, penguatan dollar AS dan peningkatan pasokan di Ghana dan Pantai Gading.

Malam nanti akan dirilis data ISM Manufacturing PMI Juni AS yang diindikasikan menguat. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi lemah jika penguatan dollar AS berlanjut. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Support pada posisi 1.925 dollar. Jika level Resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 1.975 dollar. Sedangkan level Support yang akan ditembus jika terjadi penurunan ada pada 1.825 dollar dan 1.775 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here