Diprediksi Bursa Wall Street Masih Menanjak lalu Tahun Depan Bearish, Bagaimana IHSG?

2113

(Vibiznews – Business) – Seorang strategist senior dari Morgan Stanley, Mike Wilson, memerkirakan bahwa bursa pasar Wall Street masih bisa tumbuh 8 persen lagi dalam tempo 3 bulan ke depan. Namun demikian, pengamat pasar yang memasang posisi bullish terlama di Wall Street ini, melihat juga kemungkinan bearish akan datang di tahun 2018 depan. Bagaimana pengaruhnya itu dengan pergerakan dan level IHSG ke depan?

 

Wilson, chief equity strategist dari Morgan Stanley, mengatakan bahwa dia perkirakan S&P 500 akan mencapai level 2.700 di awal tahun depan. Dia tidak melihat akan adanya aksi jual yang besar sampai level targetnya itu tercapai, tapi begitu itu terjadi, bisa jadi akan ada penurunan bursa sampai 20 persen, demikian dirilis CNBC dalam wawancara hari Kamis (28/9).

Sementara ini, saham (Amerika) sedang diuntungkan dari data earnings yang kuat, suku bunga Fed yang masih rendah, serta adanya rencana paket stimulus ekonomi.

Data pendapatan emiten untuk kuartal ketiga 2017 diperkirakan seharusnya bagus dan juga bisa memberi dorongan penguatan pasar saham yang lebih besar, terutama jika investor yang telah menunggu adanya pullback sepanjang musim panas lalu memasukkan dana lagi ke pasar, demikian menurut Wilson.

Wilson mengatakan ada sedikit risiko penurunan yang mengganjal pada musim gugur ini – mungkin penurunan 5 sampai 6 persen – sebelum S&P melanjutkan pendakiannya menuju target 2.700-nya. Dia mengatakan bahwa itu bisa datang pada akhir Oktober atau awal November.

Wilson menyebutkan pula bahwa para professional pasar bursa telah berusaha mencari saat selloff sepanjang musim panas, tapi itu tidak terjadi, bahkan ketika perdagangan diwarnai kekuatiran saat ada kenaikan tensi dengan Korea Utara. “Itu seperti lolos dari ujian. Alasannya pasar bisa bertahan dari ujian adalah fundamentalnya terlalu bagus,” katanya. “Ada dua gerakan sebagai koreksi pasar yang overbought, bisa turun atau bisa menjadi sideways. Kami melihat pergerakan terakhir itu yang mungkin terjadi.”

Saham akan balik melanjutkan kenaikannya jika di musim gugur ada tekanan koreksi, dan Wilson mengatakan S&P 500 pada akhirnya dapat mencapai target 2.700 pada awal tahun depan, terutama jika paket stimulus dan reformasi perpajakan disetujui. Target Wilson ini merupakan level target tertinggi di antara para strategist lainnya dalam survei yang dilakukan CNBC.

“Kita akan mencapai level 2.700 dulu, dan kemudian setelah itu saat siklus bearish bisa segera terjadi, bisa jadi itu pada awal semester kedua tahun depan,” katanya lagi kepada CNBC.

Sebuah koreksi sebesar itu akan menjadi hal yang normal untuk pasar yang telah berada dalam posisi bullish selama delapan tahun. Penurunan 20 persen dari 2.700 akan jatuh di level 2.250. Jika S&P mencapai 2.700, maka itu berarti naik 300 persen dari posisi rendah di era krisis finansial di bulan Maret 2009, demikian strategist ahli dari Morgan Stanley meramalkan.

Bagaimana Level IHSG Ke Depan?

Apa yang disampaikan ahli pasar atau strategist dari Morgan Stanley, Mike Wilson, di atas merupakan pandangan kombinasi analisis fundamental dan teknikal. Yang terus mendongkrak saham di bursa AS sampai hari-hari ini adalah faktor fundamental yang kuat. Ekonomi dan bisnis di Amerika sedang menguat, didukung dengan data hasil pendapatan (earnings) para emiten besar yang membangkitkan sentimen positif pasar.

Sementara itu secara teknikal, pasar yang sudah overbought harus mencapai titik jenuhnya dan koreksi pun datang menggantikan. Seperti disebutkan dengan S&P yang sudah bullish selama delapan tahun terakhir, sangat wajar bila ada tekanan koreksi. Koreksi bisa terjadi sekitar 20 persen, menurut Mike, akan berlaku pada tahun 2018 depan, mungkin di awal semester keduanya.

Memang ada korelasi (keterkaitan) searah antara bursa domestik IHSG dengan bursa kawasan dan bursa global, termasuk dengan Wall Street yang menjadi motornya.  Ini dapat dipahami mengingat dominasi investor asing sebagai investor utama di BEI kita, yang tentunya keputusan investasi mereka akan berkaitan juga dengan situasi pasar global.

Dengan demikian, secara garis besar bila ada koreksi pendek di Wall Street dan kemudian penguatan lagi di akhir tahun sampai awal tahun depan, bisa jadi demikian pula pola pergerakan IHSG, walaupun tidak harus 100% persis sama. Lalu, berapa target di akhir tahun 2017 ini? Dengan posisi IHSG yang belakangan sempat bertengger di atas 5900’an, analis Vibiznews memperkirakan IHSG mungkin akan menembus level 6000, untuk mencapai level sekitar 6200 di akhir tahun.

Bila eforia pasar berlanjut, untuk IHSG masih ada kemungkinan di tahun 2018 depan menyentuh atau melewati 6500. Namun demikian, pasar perlu diwaspadai karena tahun depan akan dimulai lagi “tahun politik” untuk pilpres periode mendatang. Biasanya investor saham akan menyingkir dulu, dan menaruh dana di tempat lain, lalu ambil sikap “wait and see”. Para investor asing boleh jadi akan menarik dana dari BEI dan menempatkan di bursa lain yang dipandang lebih aman.

Kita harapkan tahun politik depan bukanlah yang sangat ketat dan menaikkan risiko keamanan nasional dalam negeri. Namun bila itu terjadi, kita harus bersiap untuk suatu koreksi pasar yang besar. IHSG mungkin akan turun lagi di bawah level 6000, bahkan mungkin juga di bawah level 5500, yaitu kembali ke level IHSG pada Maret – April tahun ini. Sejumlah pengamat politik memang sempat meramalkan tahun politik yang rawan akan bisa terjadi di tahun depan.

Setidaknya dengan gambaran ini, suatu kombinasi analisis fundamental domestik dan global serta pendekatan teknikal, investor akan memiliki pandangan arah pasar nantinya. Situasi, tentu saja, dapat berubah membaik, atau malah memburuk. Investor tetap harus waspada senantiasa.

Salam sukses investasi!

 

Sumber: CNBC

Analis: Alfred Pakasi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here