(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari Kamis terpantau fluktuatif dengan mencetak rekor intraday namun berakhir lebih lemah oleh aksi profit taking di bawah level 6.000 lagi. Indeks mencatat penutupan di posisi 5.994,847, atau turun 29,587 poin (0,49%) dibandingkan penutupan rekor pasar kemarin (26/10).
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) hari ini sempat menguat tetapi kemudian melemah kembali. Dollar AS berada di posisi Rp 13.581 dibandingkan posisi pada perdagangan kemarin sore Rp 13.570.
Mengawali perdagangan, IHSG dibuka terpangkas 6,532 poin (0,11%) ke level 6.018,902. Sementara Indeks LQ45 terkoreksi 1,762 poin (0,18%) ke level 994,177. Kemudian IHSG berbalik menguat hingga menutup perdagangan sesi pertama IHSG telah naik 8,055 poin (0,13%) ke 6.033,489. Indeks LQ45 bertambah 2,271 (0,23%) ke 998,210. Di sesi kedua, IHSG berakhir melemah 29,587 poin (0,49%) ke 5.994,847. Indeks LQ45 melemah 4,448 poin (0,45%) ke 991,491.
Posisi tertinggi IHSG sore ini tercatat di 6.042,449, yang menjadi rekor baru IHSG secara intraday. Sementara posisi terendah terjadi di 5.995,847. Perdagangan saham hari ini terpantau cenderung ramai dengan frekuensi perdagangan 356.599 kali transaksi sebanyak 8,9 miliar lembar saham senilai Rp 7,9 triliun.
Laju pelemahan IHSG terjadi di tengah pelemahan 7 sektor saham. Saham sektor tambang turun paling dalam sore ini sebesar 1,93%.
Di tempat lain, bursa-bursa Asia hari ini diperdagangkan cenderung menguat, kecuali Indeks Hang Seng.
Di antara saham yang melemah, yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah United Tractors (UNTR), Elang Mahkota (EMTK), Indo Tambangraya (ITMG), dan Bayan Resoures (BYAN).
Analis Vibiznews melihat bahwa, sesuai prediksi, IHSG setelah mencetak rekor baru intraday dan hampir menyentuh resistance level 6.050, aksi profit taking segera menyambut di level tinggi ini. Support terdekat ada di level 5949.
Analis: J. John
Editor: J. John
