(Vibiznews – Forex) – Mata uang dollar terpantau terus rebound dari posisi terendah tiga tahunnya pada pasar uang global hari Selasa ini (20/02), setelah pulih 1,5 persen dari sejak Jumat lalu, terkoreksi setelah aksi jual dollar massal dalam beberapa pekan terakhir.
Greenback telah terputus dari korelasi dengan yield Treasury sejak awal tahun, meluncur ke level terendah sejak akhir 2014 terhadap sekeranjang mata uang utama, meskipun yield Treasury 10 tahun mendekati level 3 persen untuk pertama kalinya dalam empat tahun ini.
Mengutip CNBC (20/02), lepasnya korelasi itu membuat banyak investor bingung. Para ekonom mencoba menjelaskannya dengan menyatakan bahwa alasan kenaikan yield tidak didorong oleh ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, namun kekhawatiran tentang inflasi yang terus berlanjut disebutkan telah menyebabkan aksi jual baik dalam dollar maupun Treasurys.
Pada hari Selasa ini, dollar telah naik 0,6 persen pada indeks dollar ke level 89,64, oleh imbal hasil Treasury AS 10 tahun yang naik kembali ke 2,92 persen.
Secara teknikal, analis Vibiznews melihat dollar index ini berpeluang mencapai level 90,56 bila dorongan beli terus mendongkrak greenback ini.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido
