(Vibiznews-Forex) EUR/USD berada disekitar 1.1700, naik 0.40%. ISM Non-Manufacturing PMI AS muncul di 59.1, lebih baik daripada yang diperkirakan, ADP sedikit meleset. Kanselor Jerman Merkel berkata dia rela untuk memotong tarif Uni Eropa atas mobil didalam usaha menenangkan Amerika Serikat.
Dolar AS memasuki hari Jumat yang kritikal dengan nada yang lunak terhadap “common currency”, dengan para pembuat kebijakan kuatir tentang efek dari langkah-langkah proteksi Trump terhadap pertumbuhan ekonomi.
Pasangan matauang ini naik ke 1.1719, mendapatkan denyut pagi untuk berita-berita hari Rabu yang lalu bahwa beberapa pembuat kebijakan percaya bahwa menaikkan tingkat bunga pada akhir tahun 2019 akan menjadi terlalu terlambat, dibantu oleh ketidakseimbangan antara data makro ekonomi diantara kedua ekonomi negara.
Order Faktori Jerman lompat di bulan Mei 2.6% dibandingkan dengan bulan April ketika turun 2.5%. Angka tahunan 4.4% dibandingkan dengan sebelumnya -0.1% dan angka perkiraan sebesar 1.7%.
Di Amerika Serikat angka yang berhubungan dengan “employment” yang dipublikasikan pada permulaan sesi mengecewakan, dengan “Challenger Job Cuts” naik 18%, dari 31,517 di bulan Mei menjadi 37,202 pada bulan Juni. Sementara sektor swasta hanya menambah 177.000 pekerjaan baru pada bulan Juni, meleset dari yang diperkirakan sebesar 190.000, menurut survei bulanan ADP. Yang terakhir, klaim pengangguran naik menjadi 231.000 untuk minggu yang berakhir pada tanggal 30 Juni, jauh diatas dari yang diperkirakan sebesar 225.000, dan juga diatas dari revisi naik minggu sebelumnya sebesar 228.000. Namun, revisi aktifitas pada sektor jasa cukup untuk menahan penurunan dolar AS menjelang rilis risalah FOMC, dengan indeks Markit direvisi menjadi 56.2 dari 56.0 dan ISM resmi naik menjadi 59.1 dari 58.6 pada bulan Mei.
Risalah FOMC menegaskan komitmen dari para pembuat kebijakan untuk menaikkan tingkat bunga bertahap, dengan “ekonomi telah sangat kuat dan inflasi diperkirakan berjalan pada 2 persen secara berkelanjutan.” Para pembuat kebijakan juga mengakui bahwa resiko negatif terhadap ekonomi dari kebijakan perdagangan AS telah meningkat, tetapi meskipun kurang “hawkish” daripada yang diantisipasikan, dolar AS mengalami keuntungan setelah rilis data FOMC.
Para investor dan trader sedang dalam kondisi “wait and see” menjelang rilis data raja indikator ekonomi AS, Nonfarm Payroll pada malam hari ini dan menunggu juga petunjuk yang baru atas tarif AS terhadap barang-barang dari Cina, dan langkah-langkah pembalasan dari Cina yang bisa dilakukan.
Outlook dari Nonfarm Payroll adalah sebagai berikut: Laporan pekerjaan untuk bulan Mei bagus dengan kenaikan sebesar 223.000, lebih baik daripada yang diperkirakan, dan kenaikan bulanan dari upah sebesar 0.3%, yang tidak kalah pentingnya. Gaji tahunan naik 2.7% pada bulan Mei. Untuk bulan Juni diperkirakan angka yang mirip: kenaikan pekerjan sebanyak 200.000 dan kenaikan berikutnya dalam upah sebesar 0.3% sebulan. Setiap gerakan menuju pertumbuhan upah sebesar 3% setahun akan disambut gembira oleh dolar AS, sementara penurunan kearah 2.5% akan memukulnya. Kenaikan pekerjaan perlu jatuh dibawah 150.000 untuk bisa memukul atau naik diatas 250.000 untuk bisa memberikan pengaruh yang berarti. Tingkat pengangguran diperkirakan tetap berada pada rekor yang rendah di 3.8%, sementara upah diperkirakan tetap terkendali, naik secara bulanan 0.3% dan secara tahunan 2.8%.
Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group
Editor: Asido