EUR/USD Menjelang Keputusan Kebijakan Moneter Fed (FOMC)

690

(Vibiznews-Forex) Pasangan matauang EUR/USD tetap dibawah 1.1700 mandek di area 1.1680/90 dimana merupakan posisi pada akhir hari Selasa dengan para trader matauang memasuki kondisi “wait and see” menjelang datangnya keputusan kebijakan moneter dari Federal Reserve.

Pasar spot tetap defensif meskipun data kunci ISM manufacturing PMI untuk bulan Juli hasilnya mengecewakan, muncul di 58.1 dibandingkan dengan yang diperkirakan sebesar 59.4 dan turun dari angka bulan Juni di 60.2.

Pada sesi yang lebih awal, laporan payrolls ADP AS muncul dengan kuat. ADP mengatakan bahwa ada 219.000 pekerjaan yang diciptakan pada bulan Juli. Laporan ini mengalahkan angka perkiraan secara signifikan. Konsensus memperkirakan kenaikan pekerjaan sebanyak 186.000. Sementara angka sebelumnya hanya berada pada 177.000. Angka ini muncul terlebih dahulu sebelum keluarnya angka Non-Farm Payrolls yang lebih penting pada hari Jumat, yang diperkirakan akan muncul naik 190.000 pada bulan Juli. Namun, pasar hampir tidak bereaksi terhadap berita baik ini.

Menjelang pertemuan FOMC pasangan matauang ini berada dalam tekanan. Bank sentral diperkirakan tidak akan memberikan kejutan, namun pernyataan yang menyertai akan diperhatikan dengan seksama sehubungan dengan perubahan pendapat dari para pembuat kebijakan mengenai efek perang dagang terhadap ekonomi AS dan juga mengenai setiap perubahan yang terjadi pada jalur kenaikan tingkat bunga sekarang ini.

Federal Reserve menaikkan tingkat bunga pada bulan Juni dan juga mengambil jalur “hawkish”, mengindikasikan dua kenaikan tingkat bunga lagi pada tahun 2018. Sejak saat itu, Gubernur Fed Jerome Powell sangat yakin dengan ekonomi AS sementara juga memperingati bahwa perang tarif adalah tidak baik. Presiden Donald Trump menyerang kebijakan the Fed  untuk menaikkan tingkat bunga selagi dia sedang menstimulir ekonomi. Pada pertemuan ini diperkirakan tidak ada perubahan. Meskipun demikian, setiap perubahan kata mengenai inflasi, employment atau komentar mengenai perdagangan bisa membuat perbedaan.

Gubernur Federal Reserve Powell dan kawan-kawan kemungkinan akan mengeluarkan retorika yang “hawkish” untuk menegaskan ke-independen-an mereka setelah Presiden Trump mengecilkan usaha pengetatan mereka belakangan ini.

Tidak perlu dikatakan, hasilnya kemungkinan positip bagi dolar AS. Tekanan naik kemungkinan bertambah dengan pengumuman “refunding” dari Treasury AS, yang akan membukakan rencana peminjaman yang terbaru. Penerbitan hutang diperkirakan akan meningkat dengan adanya pemotongan pajak sebesar $1.5 triliun dan membengkaknya defisit belanja baru senilai $300 miliar. Kenaikan persediaan obligasi bisa mendorong naiknya imbal hasil yang lebih tinggi. Imbal hasil obligasi AS yang naik lebih tinggi membuat dolar AS menjadi lebih atraktif.

Saat ini pasangan matauang ini turun 0.15% pada 1.1675 menghadapi “support” terdekat pada 1.1625 (kerendahan pada 27 Juli) diikuti oleh 1.1575 (kerendahan pada 19 Juli) dan kemudian 1.1527 (kerendahan 28 Juni). Apabila terjadi kenaikan, tembusnya ketinggian pada 23 Juli di 1.1749 akan membuka pintu ke 1.1792 (ketinggian pada 9 Juli) dan akhirnya pada ketinggian 4 Juni di 1.1853.

Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here