(Vibiznews _ Economy & Business) – Tata kelola produksi minyak bumi makin baik dari tahun ke-tahun. Untuk diketahui, Pertamina akan menjadi produsen minyak terbesar di Indonesia pada 2022 dengan masuknya Blok Rokan. Saat ini Blok Rokan memproduksi minyak sekitar 207 ribu bph (26% dari produksi minyak mentah nasional). Dengan penguasaan atas Blok Rokan, porsi Pertamina dalam memproduksi migas nasional pun akan menjadi sekitar 60% di tahun 2022.
Sebagai informasi, Pertamina saat ini telah mengelola 35 Wilayah Kerja migas. Dalam 2 tahun terakhir, sebanyak 12 blok migas terminasi telah dialihkelolakan oleh Pemerintah kepada Pertamina, termasuk blok gas raksasa Mahakam yang diambil alih mulai 1 Januari 2018.
Mengacu pada data Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas, pada tahun 2018 tercatat 124 perusahaan dalam negeri yang menjadi produsen minyak mentah. Di luar Pertamina dan anak perusahaannya, terdapat 89 produsen lain yang turut andil dalam bisnis migas nasional. Bisnis migas adalah bisnis yang high capital, high risk, dan high technology. Jumlah tersebut menunjukkan kesiapan dan kompetensi perusahaan dalam negeri dalam pengelolaan sumber minyak nasional.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, hingga Juli 2018 minyak bumi telah menyumbang Rp72.665,72 miliar atau sekitar 34% dari realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Nasional sebesar Rp211.035,21 miliar. Angka ini juga melampaui target realisasi APBN sebesar Rp59.582,70 miliar atau sekitar 121,94%.
Selain mampu menyerap realisasi yang cukup besar, Pemerintah juga tengah mendorong pengelolaan minyak perusahaan pelat merah. Misalnya, pada tahun 2017, Pertamina telah memproduksi 29% dari total produksi minyak nasional yang mencapai 801 ribu barel per hari (bph). Angka tersebut akan meningkat menjadi 35% pada 2018 dengan masuknya produksi blok terminasi yang dialihkelolakan ke Pertamina.
Sumber : Kementerian Keuangan
Belinda Kosasih/Coordinating Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting Group
Editor : Asido Situmorang