(Vibiznews – Commodity) – Harga emas dunia terpantau sedikit menanjak pada perdagangan Kamis pagi (6/12) WIB, dengan dollar agak lambat pergerakannya di tengah pasar yang melompat menghindari risiko, sementara palladium semakin menunjukkan premiumnya atas bullion.
Spot emas naik 0,2 persen ke level $1,239.48 per ounce pada Kamis menjelang siang WIB. Emas berjangka AS naik 0,3 persen menjadi $ 1.245,7 per ounce. Serta spot palladium naik 0,2 persen pada $ 1,245.50 per ounce.
Palladium naik harganya melampaui emas untuk pertama kalinya sejak 2002, dengan harga melonjak sekitar 50 persen dalam waktu kurang dari empat bulan ke level rekor tertingginya.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naik ke level 96,99, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,97.
Bursa saham berjangka AS jatuh pada Kamis ini disusul bursa Asia setelah pihak berwenang Kanada menangkap seorang eksekutif puncak raksasa teknologi China Huawei Technologies, yang kemudian mengipasi kekhawatiran akan ketegangan lebih lanjut antara China dan Amerika Serikat.
Mata uang dolar, yang telah menikmati lonjakan terhadap pair mata uangnya tahun ini, akan kalah pada 2019 karena meningkatnya kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi AS, demikian menurut jajak pendapat Reuters dari para strategist forex.
Sementara itu, analis Vibiznews melihat bahwa spot emas dunia mengalami rebound mendekati lagi level 5 minggu terkuatnya, sedangkan dollar tampak bergerak lambat naik di tengah pasar yang masih meraba-raba arah. Harga emas, kalau terdongkrak ke atas akan menuju ke level resistant $1.243,01 dan level $1.265,82. Sedangkan, bila tertekan, akan menuju level support di $1.211,11 dan $1.196,17.
Di dalam negeri, harga emas ANTAM terpantau naik Rp2.000 ke level harga Rp653.000 per gramnya, dibandingkan harga pada Selasa kemarin di Rp651.000.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido
