(Vibiznews – Commodity) – Telah terjadi profit taking dalam perdagangan kakao berjangka di bursa ICE New York dan juga ICE London setelah perdagangan sebelumnya meningkat signfikan. Penutupan bursa ICE hari Rabu (09/01) harga turun dari kisaran harga tertinggi 5-1/2 bulan yang dicapai minggu lalu.
Tanda-tanda produksi kakao yang meningkat di Pantai Gading membebani harga kakao setelah data hari Senin (07/01) menunjukkan bahwa petani Pantai Gading mengirim 1.059 MMT kakao ke pelabuhan selama 1 Oktober – 6 Januari, naik +9,2% dari yang sama waktu tahun lalu.
Harga kakao berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Maret di ICE New York turun 28 atau 1.16 persen pada posisi $2.382 per ton. Untuk harga kakao di bursa London ditutup turun 16 atau 0.92 persen pada posisi 1,730 pound per ton.
Pekan lalu harga harga kakao bergerak lebih tinggi hingga mencapai posisi tertinggi 5-1/2 bulan oleh kekhawatiran panen di Afrika Barat, dimana Radiant Solutions mengatakan pertumbuhan panen pertengahan akan minimal untuk tanaman kakao karena kondisi cuaca di seluruh Pantai Gading dan Ghana telah sangat kering. Kemudian Dewan Kakao Ghana juga melaporkan bahwa pembelian kakao dari petani kakao Ghana mencapai 410.319 MT selama sebelas minggu pertama panen mulai 5 Oktober – 21 Desember, turun -5,7% y / y.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa New York malam nanti diperkirakan naik kembali oleh proyeksi pelemahan dolar AS dan juga pengaruh laporan Radiant Solutions pekan lalu.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang