Harga Emas Turun Dengan Naiknya Minat Terhadap Resiko

510

(Vibiznews-Commodity) Harga emas dan perak melemah pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat pada hari Selasa, dengan kenaikan pasar saham dunia membuat “mood” para trader dan investor naik pada awal minggu ini. Naiknya indeks dolar AS pada hari Selasa kemarin juga bekerja melawan kenaikan dari pasar metal berharga.

Emas berjangka bulan Februari terakhir turun $3.60 per ons pada $1,287.70. Perak Comex bulan Maret turun $0.091 pada $15.595 per ons.

Pasar saham Asia, Eropa dan Amerika Serikat juga kebanyakan naik pada hari kemarin. Pasar saham global didorong naik sebagian karena berita dari bank sentral cina yang mengatakan akan bertindak untuk menstimulir negara dengan ekonomi nomor dua dunia ini melalui pemotongan pajak, memberikan lebih banyak kredit kepada perusahaan-perusahaan yang lebih kecil dan membelanjakan lebih banyak infrastruktur. Berita-berita ini menyusul beberapa data impor dan ekspor yang sangat lemah yang dilaporkan oleh Cina pada hari Senin.

Namun, angka ekonomi yang lemah yang datang dari Jerman dan pekerjaan dari Uni Eropa menahan antusiasme diantara para trader dan investor di Eropa. Gross Domestic Product (GDP) Jerman pada tahun 2018 dilaporkan hanya naik 1.5% dibandingkan dengan kenaikan pada tahun 2017 sebanyak 2.2%. Angka GDP pada tahun 2018 Jerman ini adalah yang terendah selama lima tahun. Sementara Cina adalah partner dagang terbesar Jerman.

Laporan Producer Price Index (PPI) AS yang sangat lemah untuk bulan Desember yang dikeluarkan setelah perdagangan berjangka AS baru saja dimulai, memang memberikan sedikit dorongan naik sebentar bagi pasar emas, namun rally dari pasar saham AS mengatasi kelemahan data inflasi dimana PPI bulan Desember turn 0.2% dari bulan November.

Brexit menjadi berita panas yang didepan pada pasar minggu ini. Para pemungut suara di Inggris kemungkinan menolak rencana Brexit terakhir dari Perdana Menteri Theresa May yang bisa membuat situasi Brexit secara keseluruhan berada pada kekacauan yang serius, yang kemungkinan akan memicu orang-orang Eropa untuk mencari assets “safe-haven” seperti emas.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner  Vibiz Consulting Group

Editor: Asido

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here