(Vibiznews – Commodity) – Perdagangan kopi Arabika yang diperdagangkan di bursa komoditas ICE New York hari Kamis yang berakhir hari Jumat (17/01) tidak berubah dari posisi rebound perdagangan sebelumnya yang naik dari posisi terendah 1-1/2 minggu. Anjloknya mata uang Brasil memberikan tekanan pada harga kopi.
Real Brasil jatuh ke level terendah 1-1/2 minggu terhadap dolar, yang mendorong ekspor oleh produsen kopi Brasil. Setelah itu harga kopi Arabika pulih kembali setelah Conab, agen perkiraan resmi pemerintah Brasil, memproyeksikan bahwa produksi kopi Brasil akan turun -18% y/y menjadi 50,5 juta kantong ketika tanaman bergerak ke bagian hasil rendah dari siklus 2 tahun.
Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu Maret 2019 bursa New York ditutup flat atau tidak berubah dari posisi perdagangan sebelumnya pada posisi $102,40 per lb. Namun untuk harga kopi robusta kontrak bulan Januari turun 4 atau 0,26% pada posisi $ 1533 per ton.
Harga kopi bergerak lebih tinggi karena kekurangan pasokan setelah Green Coffee Association melaporkan persediaan kopi hijau AS turun -7,5% y/y menjadi 6,13 juta kantong. Perdagangan sebelumnya turun ke posisi terendah 1-1/2 minggu setelah Cecafe melaporkan ekspor kopi hijau Brasil Desember naik 27% y/y menjadi 3,36 juta kantong, tertinggi selama Desember.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi Amerika esok hari, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kopi arabika dapat naik jika mata uang Real meningkat.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang