(Vibiznews – Commodity) – Harga gula mentah berjangka yang diperdagangkan di bursa komoditas internasional ICE New York yang berakhir hari Jumat (08/03) memperpanjang penurunan ke level terendah 2 bulan baru. Demikian juga harga gula putih di bursa ICE London turun kembali ke posisi terendah 3 pekan.
Harga gula bertambah murah oleh anjloknya mata uang real Brasil ke level terendah 2 bulan terhadap dolar karena Real yang lebih lemah mendorong produsen gula Brasil untuk meningkatkan ekspor. Selain itu ditekan oleh tanda-tanda output gula yang kuat di India, sekarang produsen gula terbesar di dunia.
Asosiasi Pabrik Gula India melaporkan bahwa produksi gula India Oktober-Februari naik 6,9% y/y menjadi 24,77 MMT. Selain itu, perkiraan untuk hujan yang cukup di wilayah South-Center Brasil, yang seharusnya menguntungkan panen tebu Brasil.
Harga gula mentah kontrak bulan Mei akhir perdagangan bursa New York ditutup turun 0,02 poin atau 0,16% pada harga $12,14 per lb. Namun untuk harga gula putih kontrak bulan Mei yang terpantau di bursa London ditutup turun 0,90 poin atau 0,27% pada harga $337.20.
Sentimen positif pada perdagangan gula berjangka masih ada dari laporan ISO pada hari Senin memangkas estimasi surplus gula global 2018/19 menjadi +641.000 MT dari perkiraan sebelumnya +2,17 MMT pada output yang lebih rendah di Brasil dan Uni Eropa.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal harga gula di ICE New York berpotensi naik oleh aksi bargain hunting pasar dan lebih kuat lagi jika mata uang Real Brasil menguat.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang