(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi Arabika berjangka di bursa komoditas internasional New York pada penutupan perdagangan Rabu (13/03) turun lagi hingga anjlok ke posisi harga terendah sepanjang kontrak diperdagangkan. Namun sebaliknya terjadi di bursa ICE London, harga kopi Robusta naik ke posisi tertinggi 1 bulan.
Harga kopi Arabika ditutup sangat rendah karena tanda-tanda pasokan yang kuat oleh laporan ICE pada hari Senin, dimana pasokan kopi naik ke level tertinggi 4-1/2 tahun pada 2,492 juta kantong. Juga, peneliti Volcafe pada hari Senin memperkirakan panen kopi Brasil 2019/20 dari 55,4 juta kantong, di atas perkiraan Conab (lembaga resmi pemerintah Brasil) 54,5 juta kantong.
Sentimen positif untuk kenaikan harga kopi Robusta di London masih sama dengan perdagangan sebelumnya yaitu terkait penurunan ekspor kopi Vietnam. Data terbaru dari Departemen Bea Cukai Vietnam sudah menunjukkan penurunan ekspor karena ekspor kopi Vietnam Jan-Feb turun 10,1% y/y menjadi 317.148 MT.
Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu Mei 2019 bursa New York ditutup turun 1,20 poin atau 1,23% dari posisi perdagangan sebelumnya pada posisi $96,00 per lb. Sedangkan harga kopi robusta kontrak bulan Mei ditutup naik 4 atau 0,01% dari perdagangan sebelumnya pada $1520 per ton.
Sentimen positif untuk kopi arabika adalah hujan di bawah rata-rata di Brasil yang dapat mengekang hasil kopi setelah Somar Meteorologia mengatakan curah hujan di Minas Gerais, wilayah penghasil kopi terbesar di Brasil, hanya 37,2 mm dalam sepekan terakhir, atau 65% dari rata-rata historis.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi Amerika esok hari, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kopi arabika akan naik kembali oleh proyeksi penguatan Real Brasil.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang