(Vibiznews – Commodity) – Harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa ICE New York dan berakhir pada hari Jumat (15/03) ditutup melanjutkan penurunan setelah sempat bergerak rally ke puncak tertinggi 2 pekan. Demikian juga untuk harga kakao di bursa ICE London turun ke posisi terendah 1 pekan.
Harga kakao sempat naik ke tertinggi 2 minggu oleh bargain hunting oleh kekhawatiran panen di Afrika Barat. Sentimen muncul dari prakiraan untuk curah hujan terbatas dan di bawah rata-rata di Afrika Barat selama minggu depan oleh laporan citra satelit dari Pusat Prediksi Iklim AS.
Namun turun kembali oleh laporan pasokan kakao yang disimpan di gudang menurut pantauan ICE naik ke level 5-3/4 bulan tertinggi pada hari Rabu di 4,264 juta kantong. Juga tertekan oleh laporan Pantai Gading, produsen kakao terbesar di dunia, menunjukkan bahwa petani Pantai Gading mengirim 1,546 MMT kakao ke pelabuhan selama 1 Oktober – 10 Maret, naik 9,5% dari waktu yang sama tahun lalu.
Harga kakao berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Maret di ICE New York ditutup turun 2 atau 0.09 persen pada posisi $2214 per ton. Untuk harga kakao berjangka kontrak bulan Maret bursa London ditutup turun 27 atau 1.56% berada pada posisi 1700 pound per ton.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa London akhir sesi pada esok hari diperkirakan rebound oleh proyeksi penurunan kurs pound Inggris.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang