GBP/USD Menyentuh Kerendahan 2 Bulan Yang Baru Karena Kuatnya USD & Ketidakpastian Brexit

385

(Vibiznews-Forex) GBP/USD  diperdagangkan dibawah 1.2900, pada level terendah sejak bulan Februari. PM Inggris Theresa May berhasil selamat dari usaha untuk menggusurnya dari jabatannya sekarang ini dan mempertimbangkan membawa kesepakatan Brexit ke pemungutan suara pada minggu depan. Pembicaraan lintas partai terhenti. Data ekonomi yang dirilis Amerika Serikat kemarin melampaui daripada yang diperkirakan.

GBP/USD menyentuh kerendahan 1.2900 pada saat berita ini ditulis, posisi terendah sejak pertengahan bulan Februari. Kekuatan USD tetap menjadi cerita utama di pasar matauang. “Greenback” di dukung oleh pertumbuhan ekonomi yang baik dan oleh bank sentral yang cenderung untuk tidak memangkas suku bunga. Sementara negara-negara maju lainnya tertinggal dibelakang.

Pasar menunggu data ekonomi yang paling penting yaitu rilis pertama GDP AS untuk kuartal pertama yang jatuh tempo pada hari ini. Kemarin, telah didapatkan petunjuk yang kritikal terhadap angka GDP ini dari order “durable goods” AS, yang menjadi masukan bagi laporan GDP hari ini. Order “durable goods” AS mengalahkan ekspektasi pasar dengan angka umum sebesar 2.7% dan angka inti sebesar 0.4%.

Menurut laporan resmi, order “durable goods” naik 2.7% MoM, jauh lebih baik daripada yang diperkirakan kemajuan sebanyak 0.8%. Nondefense Capital Goods Orders ex Aircraft naik 1.3% dibandingkan dengan perkiraan pasar sebesar 0.1%. Meskipun Amerika Serikat merilis klaim pengangguran yang naik 230.000 pada minggu yang berakhir 19 April 19. Angka yang kuat membuat “greenback” terus terpelihara pada ketinggiannya belakangan ini, walaupun tidak ada lonjakan apa-apa karena dolar AS sebagian besar telah “overbought”.

Di Inggris, pembicaraan Brexit antara pemerintah dengan partai oposisi tidak menghasilkan apapun. Sebagian laporan mengatakan bahwa negosiasi sedang berada pada tepi kehancuran. Partai Buruh menyalahkan partai Konservatif karena menolak setiap kompromi.

PM Theresa May berhasil lolos dari usaha untuk membawa kepada suara ketidak percayaan terhadap dirinya di dalam partainya sendiri. Undang-undang di dalam partai sekarang melindungi dia dari penggantian sampai bulan Desember, hari ulang tahun pertama dari usaha menggusurnya sebelumnya. Meskipun demikian para koleganya mendorong dia untuk menyiapkan tanggal berhentinya dia.

Perdana Menteri Inggris ini dilaporkan sedang mempertimbangkan pemungutan suara berikutnya untuk kesepakatan Brexit pada minggu depan, dibawah framework legal yang baru. Pada saat sekarang ini, dia kemungkinan gagal dalam usahanya yang kemungkinan pembicaraannya akan dikubur oleh partai oposisi.

Di dalam semuanya, dengan tidak adanya kemajuan di dalam Brexit dan kuatnya dolar AS, faktor fundamental menunjuk kepada penurunan lebih jauh dari pasangan matauang ini.

Secara tehnikal, penurunan lebih lanjut dari GBP/USD akan berhadapan dengan “support” terdekat di 1.2830 yang apabila berhasil dilewati akan menuju ke 1.2775 yang apabila berhasil ditembus kembali akan menuju ke 1.2675. Sebaliknya apabila berbalik naik, maka pasangan matauang ini akan berhadapan dengan “resistance” yang terdekat di 1.2960 yang apabila berhasil dilewati akan menuju ke 1.3020 yang apabila berhasil ditembus lagi, akan bertemu dengan “resistance” terakhir di 1.3135 yang menahan kenaikan GBP/USD pada pertengahan bulan April.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner  Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here