(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi Arabika berjangka di bursa komoditas internasional New York pada penutupan perdagangan Selasa (30/04) retreat dari posisi tertinggi 4 hari sebelumnya. Namun untuk harga kopi Robusta di bursa ICE London turun dari posisi tertinggi sepekan.
Harga kopi arabika dilemahkan oleh anjloknya mata uang Brasil karena real yang lebih lemah mendorong penjualan ekspor oleh produsen kopi Brasil. Sedangkan untuk pelemahan harga kopi robusta dibatasi oleh berita Senin dari Kantor Statistik Umum Vietnam bahwa ekspor kopi Jan-April dari Vietnam, produsen robusta terbesar dunia, turun 13,5% y/y menjadi 629 MT.
Pekan lalu harga kopi robusta jatuh ke level terendah kontrak bulan Juli dan kontrak robusta bulan Mei merosot ke level terendah 3 tahun. Tertekan setelah Radiant Solutions mengatakan hujan menguntungkan di Vietnam dan Indonesia akan meningkatkan hasil kopi.
Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu bulan Juli 2019 bursa New York ditutup turun 1,45 atau 1,54% dari posisi perdagangan sebelumnya pada posisi $92.65 per lb. Sedangkan harga kopi robusta kontrak bulan Juli ditutup turun 7 poin atau 0,50% dari perdagangan sebelumnya pada $1381 per ton.
Faktor bullish untuk harga kopi arabika adalah laporan Senin dari Somar Meteorologia bahwa curah hujan di Minas Gerais, wilayah pertumbuhan kopi arabika terbesar di Brasil, adalah 4,7 mm dalam sepekan terakhir atau hanya 36% dari rata-rata historis.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi Amerika esok hari, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kopi arabika naik kembali oleh laporan curah hujan di Minas Gerais tersebut dan proyeksi penguatan Real Brasil.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang