(Vibiznews-Forex) Pasangan matauang GBP/USD berhasil mengambil kembali posisinya diatas 1.2600, didukung oleh melemahnya USD secara meluas. Namun meningkatnya kemungkinan Brexit yang tanpa kesepakatan membuat kenaikan terbatas bagi Sterling. Selain itu hasil manufaktur AS yang buruk juga membatasi permintaan.
Kenaikan GBP/USD terus berlanjut selama sesi Asia kemarin, meskipun kekurangan dorongan lebih lanjut dengan para investor nampaknya yakin bahwa para pendukung garis keras pro Brexit akan menggantikan Perdana Menteri Theresa May yang akan pergi dan akan memimpin kepada perpecahan yang tanpa kesepakatan. Para garis keras Brexit dan politik Inggris kemungkinan masih akan terus memainkan peran kunci di dalam mempengaruhi sentimen disekitar Sterling.
Partisipan pasar pada hari Senin berhadapan juga dengan rilis manufaktur dari PMI AS.
ISM mengatakan indeks manufaktur AS menunjukkan angka 52.1% pada bulan Mei, turun dari angka bulan April di 52.8%. Data yang keluar ini juga lebih lemah daripada yang diperkirakan dalam perkiraan konsensus yang menyebutkan angka di 53%.
Angka diatas 50% di dalam indeks difusi seperti ini dipandang sebagai suatu tanda ekonomi yang sedang bertumbuh dan sebaliknya. Semakin jauh indikator diatas atau dbawah 50%, semakin besar atau semakin kecil tingkat perubahannya.
Kejatuhan lebih lanjut di dalam sektor manufaktur menunjukkan bahwa investor tidak akan berharap melihat kenaikan aktifitas pada bulan-bulan yang akan datang.
Secara tehnikal, kenaikan pasangan matauang ini akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di 1.2700 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2750 dan akhirnya 1.2800. Sebaliknya penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di 1.2600 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2560 dan akhirnya 1.2500 sebagai batas psikologis kunci.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido



