(Vibiznews – Commodity) – Harga karet di TOCOM naik karena wabah jamur menyerang perkebunan karet di Thailand, Malaysia dan Indonesia dan mengikuti kenaikan harga karet di Shanghai
Harga Karet April di TOCOM naik 0.2 yen menjadi 180.2 yen perkg. Harga karet Mei di TOCOM TSR20 ditutup 148.9 yen perkg.
Harga karet Januari di Shanghai Futures Exchange naik 80 yuan ($11.44) menjadi 12,080 yuan perton. Produk yang teraktif di SFE TSR20 naik 155 yuan menjadi 10.310 yuan per ton, setelah Presiden AS mau membicarakan perjanjian dagang dengan Cina di Economic Club New York pada hari Selasa.
Harga karet SICOM di Singapur Exchange untuk Desember ditutup 136.6 sen per kg naik 1.4%.
Kurs USD terhadap yen 109.21 yen naik dari 109.04 yen pada hari Senin Siang.
Menurut Menteri Perdagangan Thailand, Thailand sedang mendorong ekspor karet alam dengan meningkatkan pendapatan petani.
Thailand sedang menegosiasikan penjualan ke 260,480 ton karet ke dua pembeli pribadi di Cina dan Hongkong. Perjanjian ini akan bernilai 13 milyar baht (USD428 juta). Jumlah ini terdiri dari jenis STR20 (standard Thai rubber grade 20 ) sebesar 160,480 ton dan RSS3 (ribbed smoked sheet no. 3 ) sebesar 100,000 ton.
Selain Cina, Thailand juga menjual 100,000 ton karet seharga 7.5 milyar baht ke India dan akan menawarkan juga ke Turki dan Jerman.
Ekspansi pasar sangat penting, karena sebelumnya selama 4 bulan dari Mei sampai September Thailand mengurangi ekspor untuk mendorong kenaikan dari harga karet global.
The International Tripartite Rubber Council (ITRC) yang terdiri dari Thailand, Indonesia, dan Malaysia setuju untuk menerapkan batasan ekspor karet sebesar 240,000 ton pada bulan Maret.
Ketiga negara yang merupakan penghasil 70% dari karet alam akan menurunkan ekspor sebesar 441,648 ton. Pada semester pertama 2019, ekspor ke tiga negara tersebut turun 10.6% dari tahun sebelumnya karena rendahnya persediaan
Thailand, Indonesia dan Malaysia menghadapi masalah dalam produksi karet karena wabah dari jamur yang membuat daun menjadi kuning dan berbercak di tengah puncak produksi karet yang disadap dari Oktober sampai Desember.
Wabah jamur itu membuat hasil dari penyadapan karet berkurang karena setengah area perkebunan karet telah diserang wabah seperti yang telah dilaporkan 450,000 ha perkebunan dari tiga negara.
Loni T / Analyst Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido