(Vibiznews-Commodity) Minyak mentah WTI berjangka Nymex bulan Juli diperdagangkan stabil disekitar $32 memulai kontrak yang baru, setelah menunjukkan performance yang cemerlang pada kontrak bulan Juni.
Emas hitam diperdagangkan dengan keuntungan 0.50%, namun kekurangan arah yang jelas ditengah sentimen pasar yang bervariasi, dengan tanda-tanda pemulihan permintaan minyak dibayangi oleh ketakutan yang baru akan pertumbuhan ekonomi global.
Berita-berita makro ekonomi belakangan ini telah menyalakan kembali ketakutan bahwa resesi ekonomi sudah mulai berlangsung saat ini, dengan tidak adanya tanda yang konkrit akan meredanya infeksi coronavirus di dunia. Sementara pelonggaran “lockdown” membawa ketakutan akan virus gelombang kedua.
Meskipun demikian, harga WTI tetap bertahan ditopang oleh pemangkasan produksi oleh OPEC+ dengan para produsen OPEC utama menawarkan pemangkasan produksi tambahan pada bulan Juni untuk menyeimbangkan kembali pasar minyak.
Sementara itu, Reuters mengutip beberapa sumber berita yang mengatakan bahwa produksi kondensat minyak dan gas Rusia berada di 9.42 juta barel per hari dalam 19 hari pertama di bulan Mei, versus 11.35 juta barel per hari yang ada pada bulan April secara rata-rata.
Selanjutnya data stock minyak mentah AS yang “bullish” yang dipublikasikan oleh American Petroleum Institute (API), juga membuat kecenderungan naik tetap utuh di komoditi minyak WTI ini. Data API terbaru menunjukkan bahwa inventory minyak mentah AS turun ke 4.8 juta barel menjadi 521.3 juta barel pada minggu yang berakhir pada tanggal 15 Mei.
Kenaikan harga minyak WTI selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $32.53 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $33.15 dan kemudian $34.42. Sedangkan penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $31.26 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $30.62 dan kemudian $29.36.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido