(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan pasar hari Jum’at harga soft commodities mixed , dengan harga kopi Arabika turun , harga kopi Robusta turun, harga gula naik dan harga kakao naik.
Harga kopi pada hari Jumat turun ke lima minggu terendah, karena cuaca di Brazil yang membaik, curah hujan cukup sehingga dapat membuat pohon kopi dapat berbunga lebih baik dan melemahnya real Brazil.
Harga gula pada hari Jumat naik untuk hari yang ke empat dengan harga gula di New York naik ke tertinggi 2 ½ minggu dan harga gula di London naik 3 minggu, karena kenaikan harga minyak mentah ke tertinggi 2 minggu pada hari Jumat.
Harga kakao pada penutupan pasar hari Jumat naik dari harga terendah 3 minggu pada hari Selasa dan mencapai ke tertinggi 6 ¼ bulan sejak 3 September, karena masalah politik yang terjadi di Ivory Coast mengganggu pengiriman kakao.
Adapun penggerak pasar pada minggu ini adalah sebagai berikut :
Harga kopi Arabika Desember turun $4.50 (3.81%) menjadi $113.50 dan harga kopi Robusta Januari turun 2.07%.
Faktor penggerak pasar Kopi:
- Produksi kopi dunia di 2019/20 ( Oktober – September) turun 2.2% dari tahun lalu menjadi 169.344 juta kantong menurut ICO.
- Konsumsi kopi global naik 0.3% dari tahun lalu menjadi 168.392 juta kantong menurut ICO.
- Pasar kopi dunia di 2019/20 akan menjadi surplus 952,000 kantong dari surplus 5.2596 juta kantong di 2018/2019 menurut ICO.
- Ekspor kopi Global dari Oktober – Juli turun 5.3% dari tahun lalu menjadi 106.59 juta kantong menurut ICO.
- Perkiraan produksi kopi Arabika Brazil naik 14.5% dari tahun lalu mencapai rekor 67.9 kantong karena cuaca yang baik menurut FAS.
- Perkiraan ekspor kopi Brazil di 2020/21 naik 12% dari tahun lalu menjadi 41.024 juta kantong menurut FAS.
- Ekspor kopi Arabika Colombia di bulan Agustus turun 8 % dari tahun lalu menjadi 1.118 juta kantong menurut the Colombia Coffee Grower Federation.
- Ekspor kopi Robusta Vietnam di Januari – Agustus turun 1.3% dari tahun lalu menjadi 1.161 MMT menurut General Departement of Vietnam Customs.
- Produksi kopi Robusta Vietnam di 2020/21 diperkirakan turun 4.8% dari tahun lalu menjadi 1.72 MMT karena kekeringan.
Harga gula Oktober di ICE New York naik 15 sen (1.19%) menjadi $12.77 dan harga gula Desember naik 0.90%
Faktor Penggerak Pasar Gula:
- Produksi gula dunia di 2020/21 ( April / Maret) naik 2.3% dari tahun lalu menjadi 173.5 MMT setelah turun 8.4% di 2019/20 menjadi 169.6 MMT menurut ISO.
- Pasar gula dunia di 2020/21 akan defisit 72,000 MMT defisit 14,000 MT di 2019/20 menurut ISO.
- Produksi gula Brazil, negara produsen gula terbesar di dunia di tahun 2020/21 diperkirakan akan naik 32 % dari tahun lalu menjadi 39.3 MMT dari 29.8 MMT di 2019/20 menurut CONAB.
- Produksi gula India di 2019/20 akan turun 15% dari tahun lalu ke tiga tahun terendah menjadi 28 MT karena kekeringan dan penundaan musim monsoon menurut ISMA.
- Produksi gula Thailand di 2020 /21 turun 10% dari tahun lalu menjadi terendah 11 tahun sebesar 7.4 MMT dibawah perkiraan USDA 12.9 MMT karena cuaca kering terburuk selama 4 dekade menurut Czarnikow Group
Harga kakao Desember di ICE New York naik $41 (1.58%) menjadi $2,641 per ton dan harga kakao Desember di ICE London naik 0.75%.
Faktor penggerak pasar kakao :
- Produksi kakao dunia di 2019/20 (Oktober – September) akan turun 2% dari tahun lalu menjadi 4.724 MMT menurut ICCO
- Perkiraan produksi kakao yang digiling akan turun 3.1% dari tahun lalu menjadi 4.635 MMT penurunan pertama sejak 2016 menurut ICCO.
- Perkiraan pasar Kakao 2019/20 akan surplus 42,000 MT dari defisit 52,000 MT di 2018/19. menurut ICCO
- Produksi Ivory Coast di 2019/20 diperkirakan naik 1.2% dari tahun lalu menjadi 2.18 MMT.
- Produksi Ghana 2019/20 diperkirakan naik 2.3% dari tahun lalu menjadi 850.00 MMT menurut ICCO.
Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido