(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi pada hari Selasa ditutup mixed, harga kopi Robusta turun ke harga terendah 2 ½ bulan sedangkan harga kopi Arabika naik di New York karena ekspor kopi Columbia turun.
Harga kopi Arabika di ICE New York naik 45 sen (0.42%) menjadi $107.65 dan harga kopi Robusta di ICE London turun 1.08%.
Ekspor kopi Arabika Colombia pada bulan September turun 12% dari tahun lalu menjadi 886,000 kantong, Columbia produsen kopi terbesar ke dua dunia.
Harga kopi turun ke terendah 2 ½ bulan terendah pada hari Jumat lalu dan juga pada hari Selasa karena melimpahnya persediaan global, ICO pada hari Jumat lalu meningkatkan perkiraan surplus kopi global menjadi 1.54 kantong dari perkiraan sebelumnya 952,000 kantong dan mengurangi konsumsi kopi global menjadi 167,807 juta kantong turun 0.5% dari tahun lalu dari perkiraan sebelumnya naik 0.3% dari tahun lalu.
Harga kopi Robusta juga turun karena Vietnam’s Department of Agriculture and Rural Development pada hari Senin memperkirakan produksi kopi 2020/21 di Vietnam Central Highlands, daerah perkebunan terbesar dari kopi robusta di Vietnam, naik 1.7% dari tahun lalu menjadi 524,144 MT.
Pada hari Selasa kenaikan harga kopi Arabika juga terjadi karena menguatnya real Brazil 0.45% menjadi tertinggi 1 ½ minggu terhadap dolar, sedangkan pada hari Jumat lalu sempat turun ke terendah 4 ¼ bulan.
Hasil pengamatan ICE pada hari Kamis, persediaan kopi Arabika turun ke 20 ½ tahun terendah di 1.098 juta kantong dan persediaan kopi Robusta pada hari Senin turun ke terendah 1 ¾ tahun di 10,875 lots.
Analisa tehnikal untuk kopi Arabika dengan support pertama di $107, kemudian ke $105 sedangkan resistan pertama di $115 dan berikut ke $119.
Loni T /Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor: Asido
