(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah turun ke area kerendahan beberapa bulan di sekitar $36 per barel pada paruh kedua minggu ini dengan para trader terus menelusuri kenaikan pandemik yang tidak pernah berhenti dan dampaknya terhadap permintaan komoditas.
Restriksi yang dilakukan di Jerman, Perancis, dan Spanyol menambah situasi yang rentan di Inggris dan keresahan sosial di Itali, semua karena dilatarbelakangi oleh cepatnya penyebaran pandemic coronavirus gelombang kedua di benua Eropa.
Sebagai tambahan, Energy Information Administration (EIA) melaporkan bertambahnya minyak mentah sebanyak 4.3 juta barel selama minggu lalu, dengan persediaan di Cushing turun hanya sekitar 0.42 juta barel dan persediaan Gasoline menciut kurang daripada yang diperkirakan sebanyak 0.9 juta barel. Selain itu Libia terus menambah kapasitas produksi/ekspornya setelah beberapa bulan diblokade. Semua ini berkolaborasi terhadap naiknya kekuatiran akan permasalahan dari sisi “supply”.
Penurunan lebih lanjut akan berhadapan dengan “support” terdekat di $35.14yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $30.73 dan kemudian $29.11. Sedangkan kenaikannya kembali akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di 37.23 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $39.76 dan kemudian ke $40.26.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
