(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Senin (21/12/2020) posisi poundsterling dalam pair GBPUSD anjlok 2% lebih yang telah menembus posisi support hariannya dan berada di jalur penurunan satu hari terbesar dalam tiga bulan terhadap dolar. Poundsterling tertekan oleh lonjakan kasus harian virus corona di Inggris dan ditemukannya varian baru.
Pemerintah Inggris telah memberlakukan langkah-langkah pembatasan yang lebih ketat di London dan Inggris tenggara dalam upaya untuk mengekang penyebaran cepat virus corona baru. Inggris juga mengumumkan jenis virus corona baru dan lebih ganas sehingga banyak negara di Eropa termasuk Prancis, Jerman, Italia, Swiss dan di luar Eropa termasuk Canada yang melarang penerbangan dari Inggris.
Tekanan pada poundsterling juga diperberat oleh kurangnya kemajuan pada kesepakatan perdagangan pasca-Brexit yang menambah kekhawatiran karena tenggat waktu tengah malam parlemen UE berlalu tanpa kesepakatan.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya dollar menanjak tajam di pasar uang Eropa setelah rebound di sesi sebelumnya; terangkat sebagai safe haven dengan tergelincirnya pound sterling setelah restriksi ketat baru di Inggris oleh peningkatan kasus virus.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD ditutup melemah. Kini pair berada di posisi 1,3231 yang tertekan terus menuju kisaran 1.3100. Namun jika terkoreksi akan naik kembali ke posisi 1.3442, jika tembus mendaki ke posisi pivot 1.3500 sebelum capai resisten kuatnya di 1,3550-1,3595.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
