(Vibiznews – Commodity) – Pergerakan harga minyak sawit pada minggu pertama bulan April tahun 2021 ini dari tanggal 5 April – 9 April 2021.
Pada awal bulan April pasar menantikan laporan persediaan dan permintaan MPOB yang akan diumumkan pada hari Senin 12 April.
Setelah pada 2 minggu lalu harga minyak sawit mencapai harga tertinggi 13 tahun dan diakhir bulan mengalami penurunan lagi maka pada seminggu ini harga minyak sawit kembali naik 30 ringgit atau 0.8%. Volume transaksi turun menjadi 276,736 lots dari 373,794 lot pada minggu sebelumnya, posisi terbuka naik 260,493 kontrak dari 232,463 kontrak pada minggu sebelumnya.
Harga CPO di pasar fisik naik 140 ringgit menjadi 4,300 ringgit per ton dari 4,160 ringgit pada hari Jumat minggu lalu.
Harga minyak sawit diharapkan akan mengalami kenaikan pada minggu karena permintaan minyak sawit pada bulan puasa akan naik sebagai persediaan di bulan Puasa Ramadhan dan Hari Raya Lebaran, Puasa dimulai tanggal 13 April 2021.
Pergerakan harga minyak sawit pada minggu pertama di bulan April :
• Harga minyak sawit Malaysia pada penutupan pasar hari Jumat 09 April 2021 turun 23 ringgit atau 0.61% menjadi 3,768 ringgit ($911.69) per ton setelah sempat naik sebesar 2% pada perdagangan hari ini.
• Harga minyak sawit Juni pada penutupan pasar hari Kamis 08 April 2021 di Bursa Malaysia Derivatif Exchange turun 54 ringgit (1.4%) menjadi 3,791 ringgit. ($917.03) per ton turun dari dua minggu tertingginya pada hari Rabu.
• Harga minyak sawit Juni pada penutupan hari Rabu 07 April 2021 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange 43 ringgit atau 1.12% menjadi 3,845 ringgit ($933.25) per ton. Harga sempat naik ke harga tertinggi sejak 25 Maret, kenaikan selama 3 hari berturut-turut.
• Harga minyak sawit Juni pada penutupan pasar hari Selasa 06 April 2021 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup naik 53 ringgit atau 1.42% menjadi 3,792 ringgit ($918.16) per ton.
• Harga minyak sawit Juni pada penutupan pasar hari Senin 5 April 2021 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 3 ringgit atau 0.08% menjadi 3,740 ringgit ($903.38) per ton. Pada perdagangan awal harga sempat naik 1.6% ke harga tertinggi sejak 25 Maret.
Faktor penggerak kenaikan harga minyak sawit:
• Permintaan diharapkan akan naik bulan ini, untuk persediaan sebelum bulan Ramadan
• Pasar menantikan data bulanan Persediaan dan Penawaran bulan Maret dari the Malaysian Palm Oil Board pada hari Senin tanggal 12 April
• Harga minyak mentah turun karena persediaan bensin di AS mengalami kenaikan akibat dari permintaan berkurang dan persediaan minyak mentah di dunia juga meningkat karena adanya lockdown di Eropa. Turunnya harga minyak mentah membuat permintaan biodiesel menjadi turun.
• Southern Peninsula Palm Oil Millers Association (SPPOMA) memperkirakan produksi dari 1 – 5 April turun 6% dari bulan lalu.
• Ekspor minyak sawit Malaysia dari 1 – 5 April naik 10.6% dari bulan lalu pada periode yang sama bulan Maret lalu menjadi 184,070 ton menurut cargo surveyor Intertek Testing Services
• Malaysia mengumumkan bahwa persediaan minyak sawit pada akhir Maret naik 1.3% dari Februari menjadi 1.32 juta ton, karena produksi naik untuk pertama kalinya dalam 6 bulan terakhir.
• Harga minyak mentah naik 4 % setelah dolar AS turun pada hari Selasa sehingga produksi minyak mentah kembali naik menjadi 2 juta barel perhari dan akan menambah persediaan di pasar pada bulan Juli. Dengan kenaikan dari harga minyak mentah maka permintaan akan biodiesel dengan sebagian bahan baku adalah minyak sawit akan naik permintaannya sehingga persediaan minyak sawit berkurang dan harganya meningkat.
• Persediaan minyak sawit diperkirakan tidak naik karena ekspor naik 25% menjadi 1.12 juta ton sehingga mengurangi persediaan.
• Harga minyak sawit diperkirakan akan berada di 3,500 ringgit – 4,000 ringgit per ton di bulan April karena rendahnya persediaan di Malaysia. Persediaan minyak sawit Malaysia di akhir tahun 2021 diperkirakan masih akan turun untuk 3 tahun berturut-turut menjadi 1.12 juta ton menurut The Malaysian Palm Oil Council (MPOC).
• The Malaysian Palm Oil Board meningkatkan perkiraan pendapatan ekspor dari minyak sawit di 2021 menjadi 75 milyar ringgit ($18.12) dari 73.25 milyar pada tahun lalu.
Pada minggu ini yang menyebabkan penurunan harga minyak sawit:
• Perkiraan persediaan menurut survey Reuter pada akhir Maret naik 1.3% dari bulan lalu menjadi 1.32 juta ton.
• Harga minyak sawit turun karena turunnya harga minyak kedelai dan naiknya produksi Malaysia
• Persediaan minyak sawit Malaysia Malaysia naik 1.3% dari bulan Februari menjadi 1.32 juta ton menurut 9 perkebunan, trader dan analis.
• Persediaan minyak sawit Malaysia bulanan secara rata-rata sebesar 1.97 juta ton dalam10 tahun. Produksi yang selama ini turun sejak September 2020 akan kembali naik diperkirakan akan naik 25% menjadi jumlah tertinggi 4 bulan menjadi 1.38 juta ton.Ekspor naik 25% menjadi 1.12 juta ton jumlah tertinggi pada tahun ini.
• Srilangka melarang impor minyak sawit dan penanaman sawit yang baru untuk meningkatkan produksi perkebunan sawit yang sudah ada secara maksimal.
Kesimpulan :
Setelah pada hari Jumat 9 April lalu diumumkan Laporan persediaan dan permintaan WASDE rata-rata harga minyak kedelai diperkirakan 45 sen per pound naik 4 sen kenaikan yang tinggi pada bulan Maret. Produksi minyak sawit Malaysia turun pada bulan Januari dan Februari di luar perkiraan dengan adanya harga minyak kedelai yang naik membuat harga minyak sawit naik lagi mengikuti kenaikan daripada harga minyak nabati saingannya ditambah dengan turunnnya produksi.
Kenaikan harga minyak sawit akan terhambat kalau harga minyak mentah turun karena permintaan akan bensin menurun di Eropa karena terjadi lockdown covid gelombang ke tiga membuat pergerakan dari kendaraan berkurang karena orang tinggal di rumah. Harga minyak mentah turun akan mengakibatkan permintaan biodiesel menurun.
Cuaca yang baik di Amerika Selatan menyebabkan produksi kedelai di Brazil dan Argentina meningkat ini menyebabkan harga kedelai turun dan juga harga minyak kedelai, turunnya harga minyak kedelai akan diikuti juga dengan turunnya harga minyak sawit.
Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama di 3,650 ringgit dan berikut ke 3,620 ringgit sedangkan resistant pertama di 3,930 ringgit dan berikut ke 4,040 ringgit.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido.