Harga Gula Naik Ke Harga Tertinggi 4 1/2 Tahun

717

(Vibiznews – Commodity) – Harga gula pada penutupan pasar hari Senin naik ke harga tertinggi 4 ½ tahun, mengikuti naiknya harga minyak mentah yang mencapai harga tertinggi 7 tahun.

Harga gula Maret di ICE New York naik 4.5 sen (0.20%) menjadi $20.33 dan harga gula Desember di ICE London naik 0.42%.

Harga gula naik karena mengikuti kenaikan harga minyak mentah ke harga tertinggi 7 tahun, kenaikan harga minyak mentah akan membuat harga etanol naik, sebagai bahan bakar pengganti. Naiknya harga etanol membuat pabrik tebu lebih memilih membuat etanol daripada gula sehingga persediaan gula berkurang.

Namun kenaikan itu dibatasi oleh melemahnya real Brazil terhadap dolar mencapai kurs terendah 5 ½ bulan. Harga gula menjadi lebih murah bagi pembeli di luar Brazil akibatnya ekspor akan meningkat.

The International Sugar Organization pada 27 Agustus menaikkan defisit gula untuk 2021/22 menjadi defisit 3.83 MMT dari perkiraan Mei sebesar defisit 2.65 MMT setelah cuaca beku pada bulan Juli merusak tanaman tebu di Brazil.

Harga etanol yang tinggi di Brazil membuat harga gula tinggi setelah harga etanol Brazil mencapai rekor tertinggi di 3. 3411 real/liter pada Jumat lalu Dengan naiknya harga etanol membuat pabrik penggilingan tebu lebih memilih untuk memproduksi etanol daripada membuat gula.

Data pada dari Unica pada 27 September membuat harga gula naik produksi gula di Pusat dan Selatan Brazil di 2021/22 pada pertengahan pertama September turun 20.5% dari tahun lalu menjadi 2.548 MMT penurunan terbesar lebih dari perkiraan sebesar 2.650 MMT. Persentase dari tebu yang digiling menjadi etanol pada pertengahan pertama September naik 55.06% dari 53.85% tahun lalu.

Faktor yang membuat harga gula turun adalah meningkatnya ekspor gula India, negara produsen gula ke dua di dunia. The Indian Sugar Mills Association pada hari Jumat lalu memperkirakan ekspor gula India sebesar 6 MMT di 2021/22 walaupun turun 15% dari tahun lalu dari 7.1 MMT di 2020/21.

Pada 8 September harga gula sudah mengalami tekanan karena the Thailand Sugar Millers Corp memperkirakan produksi gula Thailand di 2021/22 naik 44% dari tahun lalu menjadi 11 MMT karena curah hujan yang baik sehingga membuat tanaman subur. Thailand negara eksportir gula terbesar ke dua di dunia.

Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $ 19.50 kemudian ke $ 19.20 sedangkan resistant pertama di $20.40 dan berikut ke $20.90

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here