Review Mingguan Harga Minyak Sawit tanggal 8 – 12 Nopember 2021

714

(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit kembali naik pada hari Senin, karena meningkatnya ekspor selama setengah bulan pertama Nopember, walaupun kenaikan harga menaikkan kekhawatiran akan permintaan berkurang.

Harga minyak sawit Januari di Bursa Malaysia Derivatives Exchange pada hari Senin naik 30 ringgit atau 0.61% menjadi 4,965 ringgit ($1,193.51) per ton.

Cargo Surveyor Intertek Testing Services mengumumkan bahwa ekspor minyak sawit Malaysia dari 1-15 Nopember 2021 naik 26.6% menjadi 882,385 ton dari 696,811 ton yang dikirim pada bulan Oktober pada periode yang sama.

Amspec Agri Malaysia mengatakan ekspor minyak sawit Malaysia pada periode 1 – 15 Nopember 2021 naik 10,3% menjadi 798,399 ton dari 723,561 ton yang dikirim bulan Oktober di tanggal yang sama.

Naiknya ekspor dan produksi turun akan menaikkan harga minyak sawit dalam jangka pendek ini.

Kenaikan harga dari minyak sawit terus menerus membuat semakin lebar selisih antara minyak sawit dengan minyak nabati lain akibatnya pembeli akan berpindah kepada minyak nabati saingan.

Pada penutupan pasar hari Jumat Harga minyak sawit naik akibat kekhawatiran investor lebih tinggi karena produksi berkurang dibandingkan dengan turunnya permintaan. Selama seminggu ini harga sawit naik 1.15%.

Harga minyak sawit pada seminggu ini masih naik setelah Laporan Bulanan persediaan dan permintaan dari Malaysian Palm Oil Board (MPOB) pada hari Rabu 10 Nopember 2021 sesuai dengan perkiraan :

Total persediaan minyak sawit di bulan Oktober 2021 naik 4.42% menjadi 1.83 juta ton dari 1.76 juta ton pada bulan sebelumnya.

Persediaan CPO pada bulan Oktober 2021 naik 5.97% menjadi 986,168 ton dari 930,654 ton pada bulan lalu.

Persediaan minyak sawit yang sudah diproses naik 2.69% dari bulan lalu menjadi 847,935 ton dari 825, 750 ton pada bulan Lalu

Produksi CPO naik 1.3% menjadi 1.72 juta ton dari 1.7 juta ton di bulan September sementara produksi biji sawit turun 1.3% menjadi 412,882 ton dari 418,328 ton pada bulan lalu. produksi minyak biji sawit naik 0.59% menjadi 194,736 ton dari 193,592 ton di bulan September.

Ekspor minyak sawit turun 12.03% dari bulan lalu menjadi 1.42 juta ton di bulan Oktober dari 1.61 juta ton di bulan September.

Ekspor Olein naik 3.57% dari bulan lalu menjadi 246,670 ton dari 28,162 ton.

Ekspor biodiesel turun 63.29% dari bulan lalu menjadi 19,204 ton dari 52,313 ton.

Data Minyak sawit Indonesia di bulan September dari menurut data dari Indonesian Palm Oil Association (GAPKI)

Ekspor minyak sawit Indonesia sebesar 2.89 juta ton pada bulan September pada hari Kamis. Produksi minyak sawit Indonesia sebesar 4.57 juta ton pada bulan September dan persediaan domestik pada akhir bulan sebesar 3.65 juta ton.

Pergerakan harga minyak sawit pada minggu terakhir dari 8 – 12 Nopember 2021:

Harga minyak sawit Januari pada hari Jumat 12 Nopember 2021 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup naik 55 ringgit atau 1.13% menjadi 4,936 ringgit ($1,185.40) perton.

Harga minyak sawit Januari di Bursa Malaysia Derivative Exchange pada hari Kamis 11 Nopember 2021 ditutup turun 36 ringgit atau 0.73% menjadi 4,884 ringgit ($1,176.44) per ton.

Harga minyak sawit Januari pada hari Rabu 10 Nopember di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup naik 131 ringgit atau 2.73% menjadi 4,923 ringgit ($1.185.84) per ton

Harga minyak sawit Januari di Bursa Malaysia Derivatives Exchange pada hari Selasa 9 Nopember 2021 turun 106 ringgit atau 2.17% menjadi 4,789 ringgit ($1,151.76) per ton, harga penutupan terendah sejak 5 Oktober, pada siang hari harga sempat turun 3.9%.

Harga minyak sawit Januari pada hari Senin 08 Nopember 2021 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 15 ringgit atau 0.31% menjadi 4,895 ringgit ($1,177.25 ) per ton. Setelah pada siang hari turun 2.4% ke harga terendah 4 minggu.

Pergerakan harga pada minggu ini sideways, namun masih berakhir dengan kenaikan walaupun pada hari Selasa sempat turun ke harga terendah 5 minggu sebelum Laporan Bulanan dari MPOB.

Ekspor minyak sawit Malaysia dari 1 – 10 Nopember naik antara 8% – 8.7% dari bulan lalu pada tanggal yang sama menurut cargo Surveyor.

Menurut Kenanga Investment Bank pada hari Kamis:

Pada bulan Nopember produksi dari beberapa perkebunan produksi buah sawit turun dan hujan lebat. Diperkirakan produksi Nopember turun 3.8% menjadi 1.66 juta ton dari bulan lalu. Persediaan turun 2.9% menjadi 1.78 juta ton.

Export minyak sawit Malaysia dari 1 –10 Nopember naik 13.4% menjadi 563,093 ton dari bulan Oktober pada periode yang sama, menurut cargo Surveyor Societe Generale de Surveillanc.

Pengaruh pergerakan harga minyak sawit masih dari luar :

Harga minyak kedelai Harga kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) pada hari Selasa 9 Nopember naik setelah Laporan WASDE dari USDA mengurangi perkiraan dari hasil kedelai domestik, membuat pedagang terkejut karena diluar perkiraan yang seharusnya naik.

Harga minyak mentah turun pada hari Senin karena persediaan meningkat.

Kesimpulan :

Tingginya harga minyak sawit membuat permintaan akan minyak sawit akan berkurang karena pembeli beralih ke minyak nabati lainnya seperti minyak kedelai dan minyak bunga matahari.

Kenaikan harga minyak sawit akan berlanjut akibat produksi yang turun karena curah hujan yang tinggi, pohon sawit menghasilkan buah sawit yang sedikit, kekurangan pekerja, sehingga persediaan juga turun.

Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama di 4,820 ringgit berikut ke 4,630 ringgit, sedangkan resistant pertama di 5,080 ringgit dan berikut ke 5,220 ringgit.

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here