Rekomendasi Emas Mingguan 21 – 25 Februari 2022: Berpeluang Naik Menembus $1,900?

3345

(Vibiznews – Commodity) Memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu, di $1,826, harga emas melesat naik tinggi ke $1,899, hampir menyentuh $1,900, dengan sentimen pasar yang “risk-off”, yang memicu permintaan beli safe-haven di pasar emas ditambah lagi dengan ketidakpastian geopolitik.

Minggu lalu telah menjadi minggu perdagangan yang yang kacau di pasar saham, dengan undate info situasi geopolitik di Ukraina  muncul sedikit – sedikit, dan saling berlawanan, yang membuat investor terus berada dalam sentimen yang “risk-off”.

Selain itu penghitungan kembali tingkat bunga dari the Fed untuk memerangi inflasi yang mencapai ketinggian selama 4 dekade membuat para investor meninggalkan assets yang beresiko dan mengambil assets yang safe-haven seperti emas.

Latihan militer Rusia diskedulkan berakhir pada hari Minggu, dengan pergerakan pasukan menjadi perkembangan kunci yang diamati. Sementara itu Biden tetap yakin bahwa Moskow sedang merencanakan penyerbuan segera.

Semua mata tertuju kepada Secretary of State AS Antony Blinken yang akan bertemu dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov di Eropa pada minggu ini.

Saat ini para investor mengalami kesulitan menangani resiko geopolitik dengan berita-berita dan update tambahannya. Kelihatannya tidak ada resolusi yang cepat atas situasi di Ukraina.

Di atas dari masalah geopolitik, penggerak emas yang besar adalah keprihatinan akan pertumbuhan ekonomi yang disebabkan oleh karena pengetatan kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank sentral – bank sentral.

Negara – negara akhirnya berhasil keluar dari pandemik, namun mereka sekarang menghadapi inflasi yang sangat problematik. Hal ini membuat outlook pemulihan ekonomi global menjadi beresiko. Dan peristiwa geopolitik Rusia – Ukraina telah memberikan tambahan terhadap krisis energi global dengan semakin meningkatnya isu rantai supply, yang bisa membuat para bank sentral semakin memperketat kebijakan moneternya secara agresif.

Pada akhirnya hal ini akan menghantam pertumbuhan ekonomi global dan ini adalah positip bagi emas. Sudah mulai ada pembicaraan mengenai kurva yield yang terbalik yang sering dipandang sebagai pendahuluan sebelum terjadinya resesi atau depresi. Hal ini bisa terjadi lebih cepat daripada yang dapat diantisipasikan oleh siapapun. Outlook atas Wall Street sedang bergerak dengan cepat.

Banyak investor menjadi prihatin bagaimana ekonomi nantinya 12 – 24 tahun mendatang dengan Wall Street sudah mulai membicarakan soal resesi.

Orang mulai mencari uang tunai. Pelarian ke assets investasi yang aman sedang meningkat. Dengan semakin panjangnya periode ketidakpastian karena apa yang akan terjadi di dalam kasus Ukraina, pergerakan ke assets yang aman terus berlangsung. Hal ini memberikan keuntungan bagi emas. Argumen inflasi membuat emas kelihatan sangat menarik bagi investor yang sedang menjauh dari saham yang beresiko dan dari pasar crypto.

Kebanyakan kenaikan harga emas disebabkan oleh karena cerita mengenai inflasi. Saat ini inflasi mencapai 7.5% yang adalah ketinggian selama 40 tahun. Namun apabila kita menggunakan ukuran yang sama untuk mengukur Consumer Price Index (CPI) sebagaimana yang terjadi pada tahun 1980, inflasi saat ini bisa sampai mendekati 15%. Para investor sudah menyadari akan hal ini, itulah sebabnya emas akhirnya mengalami rally juga. The Fed tidak mempunyai kendali atas inflasi dan pasar energi sedang menghadapi banyak tekanan naik karena tingginya permintaan. Setiap orang sedang memperhatikan dan menunggu pertemuan Federal Reserve pada bulan Maret untuk melihat bagaimana bank sentral AS ini menghadapi inflasi.

Emas sempat mengetes level $1,900 per ons pada hari Kamis minggu lalu, mencapai level tertingginya sejak pertengahan bulan Juni. Pada minggu ini masih banyak potensi kenaikan harga emas. Pada akhir minggu lalu ada banyak kenaikan resiko dan sentimen pasar menjadi buruk. Kelihatannya pada minggu ini tidak banyak yang bisa membawa harga emas turun kembali dengan cepat.

Kenaikan harga emas akan menghadapi resistance yang kritikal pada $1,930 sementara penurunannya akan menghadapi support yang kritikal pada $1,880.

Namun ada resiko harga emas berbalik turun apabila ketegangan geopolitik mereda. Investor sudah melihat dan mengalaminya sebagian pada akhir minggu lalu dimana pada hari Jumat 2 minggu lalu saham-saham runtuh dan emas melonjak setelah AS memberikan peringatan bahwa Rusia bisa menyerang Ukraina kapan saja, namun kemudian pada hari Seninnya kita sudah melihat harga emas berbalik arah dengan meredanya ketegangan, meskipun kemudian siklusnya berulang lagi.

Dari kalender ekonomi pada minggu ini, pasar akan memperhatikan para pembicara dari the Fed setelah mereka menurunkan ekspektasi dari kenaikan tingkat bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan bulan Maret menjadi hanya 33%.

Minggu ini agenda para pembicara dari the Fed termasuk beberapa yang bersuara hawkish seperti Bostic, Mester dan Waller yang bisa membantu menguatkan dollar AS.

“Support” terdekat menunggu di $1,880 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,875 dan kemudian $1,845.

“Resistance” terdekat menunggu di $1,900 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,919 dan kemudian $1,930.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido